Alasan KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Bukan Gratifikasi: Pisah KK dengan Jokowi, Bukan Pejabat
Adapun keputusan ini berdasarkan analisis yang dilakukan oleh tim Direktorat Gratifikasi KPK.
"Laporan tersebut nota dinasnya dari Deputi Pencegahan dalam hal ini menyampaikan bahwa laporan tersebut tidak dapat diputuskan apakah gratifikasi atau tidak," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Ghufron menuturkan berdasarkan analisis tim Direktorat Gratifikasi KPK, perkara Kaesang dan istri naik jet pribadi bukanlah gratifikasi karena yang bersangkutan sudah tidak masuk dalam tanggungan Jokowi lagi.
Selain itu, sambungnya, Kaesang juga bukan merupakan penyelenggara negara.
"Jadi demikian halnya laporan dugaan gratifikasi Kaesang oleh Deputi Pencegahan disampaikan ke pimpinan bahwa dalam pandangan Kedeputian Pencegahan yang berwenang selama ini memutuskan memberikan nota dinas pada pimpinan apakah gratifikasi atau tidak."
"Itu menyampaikan karena yang bersangkutan bukan penyelenggara negara, dan juga sudah dewasa dan sudah terpisah dari orang tuanya menyampaikan bahwa Kedeputian Pencegahan tidak dapat memutuskan atau menyampaikan ini bukanlah gratifikasi," jelas Ghufron.
Sebelumnya, Kaesang dan istrinya menjadi sorotan setelah menumpangi jet pribadi saat pergi ke AS pada pertengahan Agustus 2024 lalu.
Lantas, beredar isu jet pribadi yang ditumpangi Ketua Umum PSI itu adalah hasil gratifikasi.
Adapun jet pribadi itu diduga milik bos salah satu e-commerce di Indonesia yang juga merupakan rekan Kaesang.
Kemudian, Kaesang pun melakukan klarifikasi ke KPK terkait dugaan jet pribadi yang disinyalir hasil gratifikasi tersebut pada 17 September 2024 lalu.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang menumpang atau bahas bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya," ujar Kaesang saat itu.
Pada saat itu, Kaesang tidak menerangkan lebih jauh terkait temannya yang memiliki jet tersebut.
Ia meminta awak media untuk bertanya langsung kepada KPK dan kuasa hukumnya mengenai penggunaan jet pribadi tersebut.
Kaesang hanya menyebut, kehadirannya di Gedung ACLC KPK merupakan inisiatif pribadi.
"Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, tetapi inisiatif saya sendiri," ujar Kaesang.
Jubir dan Kuasa Hukum Sebut Kaesang 'Nebeng' Jet Pribadi
Selanjutnya, juru bicara Kaesang, Francine Widjojo, menyebut Kaesang dan isrtinya mengakui menaiki jet pribadi saat terbang ke AS.
Awalnya, Francine mengatakan Kaesang dan istri berencana pergi ke AS pada 20 Agustus 2024 menggunakan pesawat komersil.
Hanya saja, mereka bertolak ke AS pada 18 Agustus dengan menumpang jet pribadi.
"Sebenarnya waktu itu Mas Kaesang itu sudah rencana berangkat ke Amerika di sekitar tanggal 20 Agustus, rencana pakai pesawat komersial," kata Francine di Gedung Lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada 17 September 2024 lalu.
"Kebetulan ada temannya yang juga berangkatnya searah di tanggal 18 Agustus. Makanya bareng lah, nebeng," imbuhnya.
Terpisah, kuasa hukum Kaesang, Nasrullah, menambahkan ada empat orang lain yang ikut dalam jet pribadi tersebut.
"Iya betul, kami sudah menerangka bahwa empat dari pihak Mas Kaesang, empat orang lain," kata Nasrullah, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, juga menuturkan total ada delapan orang yang ikut terbang menggunakan jet pribadi termasuk pemiliknya.
“Kami sudah sampaikan kemarin semua data dan informasi ke KPK. Misalkan di pesawat itu ada 8 orang penumpang. Empat orang dari pemilik pesawat; dan empat orang dari Mas Kaesang. Mereka berangkat bersamaan dari Jakarta ke Amerika,” katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)
Artikel lain terkait Gaya Hidup Anak dan Menantu Jokowi
Tag: #alasan #sebut #kaesang #naik #pribadi #bukan #gratifikasi #pisah #dengan #jokowi #bukan #pejabat