5 Fakta Kelakar Suswono Soal Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran, Mulai Mau Dipolisikan Hingga AkhirnyaMinta Maaf
Tangkapan layar video permintaan maaf dari calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono di instagram pribadinya. (ANTARA)
08:16
29 Oktober 2024

5 Fakta Kelakar Suswono Soal Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran, Mulai Mau Dipolisikan Hingga AkhirnyaMinta Maaf

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono akan dilaporkan ke polisi karena dugaan pencemaran agama. Hal itu sehubungan dengan kelakarnya terkait janda untuk menikahi pemuda pengangguran dan dicontohkan dengan kasus Suti Khadijah menikahi Rasulullah SAW. 

Rencana pelaporan terhadap Suswono itu akan dilakukan PW GP Ansor DKI Jakartam    "Rencananya (melaporkan) minggu ini, untuk hari nya belum kami putuskan," ujar Sekretaris PW GP Ansor DKI Sulton kepada JawaPos.com, Selasa (29/10).  

  Sulton mengungkapkan, rencananya, pelaporan akan dilakukan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran dua pasal. Yakni, Pasal 156a KUHP tentang Penodaan Agama, yang menyatakan bahwa barang siapa di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, dapat dipidana penjara maksimal lima tahun.   Serta pasal 28 ayat (2) UU ITE yang melarang penyebaran informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA.   "Namun kami akan berkoordinasi dengan pihak polisi saat pelaporan," ucap Sulton.   Berikut ada fakta-fakta terkait pernyataan Suswono soal janda nikahi pemuda pengangguran.   

  1. Pernyataan awal   Pernyataan Suswono yang berkelakar terkait janda kaya menikahi pemuda pengangguran disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10) lalu.   Di sana Suswono menyatakan, akan melanjutkan program-program yang telah digagas oleh Gubernur sebelumnya. Selain itu, ia akan membuat sejumlah program terobosan salah satunya ialah kartu anak yatim.   "Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya, perhatikan, anak yatim nanti jadi anaknya Gubernur. Ibu-ibu jangan, ini GR ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi Gubernur. Enggak," ujarnya bercanda.    Suswono kemudian menceritakan, saat dirinya berkampanye, ada masyarakat yang menanyakan apakah dirinya akan membuat kartu janda atau tidak. Ia pun memastikan akan membuat kartu janda, tapi khusus janda miskin. Ia kemudian berkelakar agar janda kaya menikahi pemuda yang menganggur.    "Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga?" ucap Suswono.   "Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," tambah Suswono berkelakar.    "Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad SAW) waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," tuturnya.   2. Menuai polemik   Setelah viral, pernyataan Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran ini kemudian menuai banyak kecaman. Pasalnya, contoh kasus yang disampaikan Suswono adalah kisah Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.    Hal itu seolah mengindikasikan bahwa Muhammad merupakan seorang pemuda yang pengangguran saat dinikahi Khadijah. Pernyataan ini bahkan dibantah Muhammadiyah dalam artikel di laman resminya.   "Asumsi ini perlu diluruskan, karena jauh dari kenyataan. Nabi Muhammad SAW, sejak usia muda, telah aktif bekerja, bahkan menunjukkan karakter yang luar biasa yang kelak menjadi inspirasi bagi kita umatnya," tulis artikel di laman resmi Muhammadiyah, Minggu (27/10).  

  3. Suswono minta maaf   Usai menimbulkan polemik, Suswono meminta maaf atas polemik yang timbul akibat pernyatannya terkait agar janda kaya menikahi pria muda dan hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW. Ia mengaku hanya guyon.   "Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf sekaligus mencabut pernyataan tersebut" ujarnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (28/10).   Suswono menjelaskan, pernyatan tersebut ia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW.    "Namun, saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," pungkas pimpinan PKS itu.   4. Sebut bukan program RIDO   Suswono menegaskan bahwa polemik terkait pernyataannya soal janda nikahi pemuda pengangguran bukan merupakan program Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024.    Ia mengatakan bahwa pernyataannya itu hanyalah guyonan menyambung perkataan yang didengarnya dalam acara deklarasi dukungan dari Bang Japar.   ”Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO," ujar Suswono dalam keterangannya, Selasa (29/10).  

  5. Minta lanjutkan perbincangan produktif   Suswono meminta maaf atas pernyataannya soal janda nikahi pemuda pengangguran yang dicontohkan dengan kasus Khadijah menikahi Rasulullah SAW.    Ia menyadari bahwa ke depan pihaknya akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan polemik. Oleh karena itu, Suswono meminta agar perbincangan lain yang lebih produktif dilanjutkan.   ”Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," katanya kepada wartawan, Selasa (29/10).

Editor: Banu Adikara

Tag:  #fakta #kelakar #suswono #soal #janda #kaya #nikahi #pemuda #pengangguran #mulai #dipolisikan #hingga #akhirnyaminta #maaf

KOMENTAR