Sepak Terjang AHY, Diisukan akan jadi Menteri, Sempat Dikhianati Koalisi lalu Gabung ke Prabowo
Diketahui, AHY adalah putra sulung dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).
Lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978, AHY semasa kecil tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah berbeda karena mengikuti perjalanan tugas sang ayah.
AHY bahkan sempat bersekolah layaknya Sekolah Dasar (SD) di Kansas, Amerika Serikat.
Berikut sepak terjang AHY dari sebelum terjun ke dunia politik hingga kini diisukan bakal jadi menteri.
AHY Anggota TNI
Sebelum terjun ke dunia politik, AHY berkarier sebagai militer profesional di TNI selama 16 tahun.
Kakak kandung Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ini menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI, Bintang Adi Makayasa.
Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Lebanon tahun 2006.
AHY juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.
Lulusan Universitas Harvard bidang Administrasi Publik ini, juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, di bawah bendera AHY Foundation dan The Yudhoyono Institute (TYI).
Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, dibawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.
Masuk Politik
Lalu, pada 2016, AHY didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017.
Kala itu, ia bersama pasangannya Sylviana Murni melawan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Hanya saja, AHY-Sylvi tak lolos di putaran kedua.
AHY pun mengakui kekalahan dan memberikan ucapan selamat Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang lolos ke putaran kedua.
Pada 17 Februari 2018, SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019.
Ia menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018.
Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35 persen dari 171 pemilihan.
Lalu pada Oktober 2019 AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan kini ia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY di Pemilu 2024
Pada Pemilu 2024, AHY mengusung tema perubahan dan berkoalisi bersama Partai NasDem pimpinan Surya Paloh.
Keduanya lalu mengajak Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
AHY digadang-gadang bakal menjadi cawapres pendamping Anies.
Ia bahkan mendapatkan surat khusus dari Anies pada pada 25 Agustus 2023 yang isinya agar AHY bersedia menjadi cawapres.
Namun, tidak lama setelah itu, secara mengejutkan Surya Paloh justru menunjuk cawapres di luar koalisi partai, yaitu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pada Selasa (29/8/2023) malam.
Penunjukan itu disebut-sebut tanpa sepengetahuan anggota koalisinya, termasuk AHY.
Pihak Demokrat pun merasa dikhianati dan kecewa.
Ketegangan di dalam koalisi itu pun terjadi hingga akhirnya membuat Partai Demokrat hengkang dari koalisi tersebut.
Dukung Prabowo-Gibran
Setelah hengkang dari Koalisi Perubahan itu, AHY bersama Partai Demokrat memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapresnya.
Demokrat pun secara otomatis bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, PSI dan Partai Prima.
Alasan yang mendasari gabung ke Prabowo-Gibran karena Prabowo diyakini pihaknya merupakan calon pemimpin yang memiliki semangat serupa dengan agenda perubahan dan perbaikan dari Demokrat.
"Kami melihat bahwa semangat yang tadi kami titipkan adanya keberlanjutan dan kesinambungan tapi juga ada perubahan dan perbaikan itu, kami yakini bisa dijalankan oleh bapak Prabowo sebagai presiden kelak, InsyaAllah terpilih menjadi pemimpin kita kedepan," kata AHY usai deklarasi dukungan di Plenary Hall Jakarta Convention Center, dikutip, Jumat (22/9/2023).
Tak hanya itu, AHY juga menyebut kalau dalam koalisi tersebut lebih terbuka terkait dengan ruang sinergi dan kolaborasi.
Hal itu penting menurut AHY dalam membangun koalisi, terlebih, Demokrat kata dia juga diberikan porsi yang sama dengan partai lain meski berstatus sebagai pendatang baru.
"Ini penting membangun koalisi, membangun kebersamaan harus dilandasi pada rasa saling percaya satu sama lain kemudian rasa saling membutuhkan dan saling menguatkan satu sama lain," ujar AHY.
Diisukan Masuk Kabinet Jokowi
Setelah masuk ke Koalisi Indonesia Maju, AHY disebut-sebut bakal diangkat menjadi menteri era Jokowi-Maruf Amin.
Kabar tersebut semakin menguat, apalagi setelah pertemuan antara SBY, AHY, dan Gibran dilakukan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Senin (5/2/2024) lalu.
Meski belum ada keterangan resmi dari pihak Istana terkait hal ini, namun kabar reshuffle atau perombakan Kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sudah lebih dulu berhembus.
Isunya, Rabu (21/2/2024) besok, Presiden Jokowi akan melantik dua menteri di pemerintahannya.
Kabarnya dua menteri yang akan dirombak adalah Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto yang akan mendapatkan jabatan baru sebagai Menko Polhukam yang ditinggal Mahfud MD.
Sementara, AHY diisukan bakal mengisi posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang (Menteri ATR)/Kepala BPN yang ditinggal Hadi Tjahjanto.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan informasi mengenai AHY akan dilantik jadi menteri Jokowi belum jelas.
"Kita tunggu saja," ujarnya, Selasa (20/2/2024), ketika dikonfirmasi Tribunnews.com.
Pasalnya, kata Syarief Hasan, penunjukan menteri sepenuhnya adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
(Tribunnews.com/Facundo Chrysnha Pradipha/Fahdi Fahlevi/Rizki Sandi Saputra/Hasanudin Aco)
Tag: #sepak #terjang #diisukan #akan #jadi #menteri #sempat #dikhianati #koalisi #lalu #gabung #prabowo