108
Ilustrasi: bullying anak-anak (Dok.JawaPos.com)
10:48
20 Februari 2024
6 Fakta Mencengangkan Kasus Geng di Binus Serpong yang Bikin Junior Masuk Rumah Sakit
- Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng. Ini karena kembali terungkap aksi perundungan atau bullying yang melibatkan siswa sekolah.
Aksi kekerasan ini terjadi di Binus School Serpong, Tangerang Selatan. Dalam informasi yang beredar disebutkan di sekolah tersebut ada siswa yang membentuk geng dan sudah berlangsung 9 generasi. Geng ini dikendalikan oleh senior kelas 12 yang disebut Agit. Agit selain bertugas sebagai pemimpin juga menjadi pihak yang merekrut anggota baru. Keuntungan bergabung dengan geng ini yakni diberi uang, mendapat parkir kendaraan dekat Binus, dan yang terpenting adalah status hierarki yang lebih tinggi dibanding siswa lain. Siswa yang tidak bergabung ke dalam geng kerap mendapat perundungan atau bullying bahkan pemukulan. Geng ini biasanya nongkrong sepulang sekolah di Warung Ibu Gaul (WIG) yang terletak di belakang sekolah. Di sana mereka biasa melakukan kegiatan menyimpang, seperti merokok, vaping, dan melakukan kekerasan, termasuk melalukan rekruitmen anggota baru. Syarat untuk masuk ke geng ini harus melewati beberapa tahapan. Mulai dari disuruh meneriakan nama seseorang, membelikan makanan untuk senior, mendapat aksi kekerasan hingga pelecehan. Berikut 7 fakta yang sudah terungkap dari kasus geng Binus ini: 1. Sudah lapor polisi Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino membenarkan adanya peristiwa ini. Dia memastikan korban telah membuat laporan polisi. "Iya sudah kita tindak lanjuti," kata Alvino sata dihubungi JawaPos.com, Senin (19/2). Alvino menuturkan, saat ini masih ada satu korban yang mendapat perawatan di rumah sakit. Namun, terkait luka yang dialami korban dia belum mau membeberkannya. Sebab, masih menunggu diagnosa dokter. "Penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP. Proses hukum sedang berjalan," jelasnya. 2. Salah satu pelaku anak Vincent Rompies Salah satu pelaku perundungan dan kekerasan di Binus Serpong, diduga anak dari artis Vincent Rompies. Kabar ini pun dibenarkan oleh pihak Binus. "Iyah (salah satu pelaku anak Vincent)," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra saat dikonfirmasi, Senin (19/2). Haris belum banyak berkata mengenai keterlibatan anak Vincent. Dia hanya memastikak pihak sekolah akan memanggil orang tua para pelaku. "Proses pemanggilan," jelasnya. Haris memastikan Binus akan memberikan sanksi kepada para pelaku bila terbukti bersalah. Hal itu sudah tertuang dalam peraturan sekolah. 3. Binus akan beri sanksi tegas Binus Serpong menyatakan tidak akan mentolelir tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswanya. Pihak-pihak yang terbukti bersalah akan diproses sesuai aturan sekolah. "Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Kami semua bertanggung jawab untuk mencegah kekerasan," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra kepada wartawan, Selasa (20/2). Haris mengatakan, pihak sekolah sudah turun tangan melakukan penyelidikan. Termasuk akan memanggil orang tua siswa yang diduga sebagai pelaku kekerasan. "Kami berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghargai sebagai prioritas kami," jelasnya. 4. Kekerasan terjadi di luar sekolah Binus School Serpong menyebut tindakan bullying yang tengah ramai dibahas terjadi di luar area sekolah. Namun, pihak sekolah tetap ikut bertanggungjawab atas peristiwa ini, terlebih ada korban sampai masuk rumah sakit. "Kejadian di luar kampus," kata Haris Suhendra. Haris memastikan, Binus tidak tinggal diam setelah mengetahui peristiwa ini. Penelusuran kepada pihak-pihak yang terlibat juga sudah dilakukan. 5. Korban dicekik dan disundut rokok Kepolisian mengungkapkan terdapat luka memar dan luka bakar di sebagian tubuh korban dalam kasus perundungan di Binus. Luka memar diduga diakibatkan oleh pukulan, dan luka bakar akibat disundur rokok. ”Di sebagian tubuhnya ada banyak luka memar, juga ada luka bakar akibat terkena suatu benda yang panas,” kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang Selatan Kota Ipda Galih Dwi Nuryanto. Galih menjelaskan, pihaknya sudah melakukan visum terhadap korban dan pelaku diduga lebih dari satu orang. 6. Korban diancam dibunuh dan adiknya dilecehkan Orang tua korban bersyukur cepat mengetahui anaknya telah diperlakukan secara biadab oleh sejumlah seniornya. Karena sejumlah senior anaknya telah merencanakan akan melakukan kekerasan lagi setelah sebelumnya sempat menghajar, mempiting, mencekik, mengikat di tiang, menendang, meludahi, bahkan menyundutkan rokok ke badan anaknya. Orang tua korban, sebagaimana dilihat dalam unggahan akun media sosial X milik @BosPurwa, mengungkapkan alasan korban tidak melawan sekalipun diperlakukan secara tidak manusiawi oleh sejumlah seniornya. Korban khawatir adiknya juga menjadi korban kebiadaban sejumlah seniornya tersebut. "Kenapa anak saya tidak bisa melawan? Karena diancam kalau lapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya juga, akan dilecehkan, dan bahkan mengancam membunuh," aku orang tua korban.
Editor: Kuswandi
Tag: #fakta #mencengangkan #kasus #geng #binus #serpong #yang #bikin #junior #masuk #rumah #sakit