Haul Gus Dur ke-16, Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza Diiringi Video Aktivitas Tambang
Haul Ke-16 Gus Dur dihadiri sejumlah tokoh, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
21:52
20 Desember 2025

Haul Gus Dur ke-16, Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza Diiringi Video Aktivitas Tambang

JAKARTA, KOMPAS.com – Haul ke-16 Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, kembali digelar di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025).

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan lintas agama sebagai bentuk penghormatan atas warisan pemikiran dan perjuangan Gus Dur bagi demokrasi dan kebhinekaan Indonesia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat kehadiran sejumlah tokoh, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hadir pula tokoh lintas agama, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.

Dari jajaran pejabat pemerintah, tampak Menteri Agama Nasaruddin Umar serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi yang juga dikenal sebagai aktivis Fatayat Nahdlatul Ulama.

Keluarga Gus Dur turut hadir dalam acara tersebut. Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, hadir didampingi putri sulungnya Alissa Wahid dan Yenny Wahid. Sementara itu, putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, bertindak sebagai pembawa acara.

Acara dibuka dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan lengkap tiga stanza. Dalam cuplikan video pengiring lagu, ditampilkan berbagai aktivitas pertambangan serta peristiwa bencana banjir di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain itu, video juga menampilkan potret keberagaman Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, yang mencerminkan nilai pluralisme yang selama ini diperjuangkan Gus Dur.

Alissa Wahid menyampaikan bahwa tema Haul Gus Dur tahun ini adalah “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”.

"Mengapa? Ya karena kita melihat di Indonesia saat ini kehidupan berbangsa, bernegara kita itu ruang untuk rakyatnya makin kepinggir. Tidak menjadi sentral kebijakan, tidak menjadi aktor-aktor yang dilibatkan," ucap Alissa saat ditemui sebelum acara dimulai.

Menurut Alissa, kondisi tersebut membuat banyak suara kritis dari masyarakat justru dibungkam, direpresi, dan diintimidasi.

Di sisi lain, ia menilai perilaku sebagian elite politik justru tidak mencerminkan keteladanan di ruang publik.

"Jadi selama ini rakyat semakin kehilangan ruang di Indonesia. Padahal Indonesia ini negara demokrasi yang berarti dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat," ucapnya.

Tag:  #haul #lagu #indonesia #raya #tiga #stanza #diiringi #video #aktivitas #tambang

KOMENTAR