Produksi Beras di Magetan Tembus 240 Ton, Surplus 140 Ton Bisa untuk Bantu Korban Terdampak Bencana
Ilustrasi beras. (Istimewa)
11:16
20 Desember 2025

Produksi Beras di Magetan Tembus 240 Ton, Surplus 140 Ton Bisa untuk Bantu Korban Terdampak Bencana

- Dalam silatuharmi kebangsaan di Magetan, Jawa Timur (Jatim) pekan ini, Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengungkapkan bahwa produksi beras di Magetan sudah menembus angka 240 ton. Angka tersebut jauh di atas kebutuhan konsumsi masyarakat setempat yang berada pada angka 100 ton.

Menurut politisi yang akrab dipanggil Ibas itu, surplus beras di Magetan tidak lepas dari pelaksanaan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI). Dia menyatakan bahwa irigasi yang memadai mendorong hasil pertanian menjadi lebih optimal. Maka tidak heran bila produksi beras di Magetan surplus hingga 140 ton. 

”Alhamdulillah, Magetan surplus. Dari sekitar 240 ton produksi padi, kebutuhan konsumsi hanya sekitar 100 ton, sehingga ada surplus kurang lebih 140 ton. Ini berkah sekaligus kekuatan pangan kita,” ungkap Ibas dalam keterangan resmi pada Sabtu (20/12).

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim VII tersebut menegaskan dukungan dari Partai Demokrat untuk para petani, termasuk para petani di Magetan. Ibas berharap hasil pertanian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga terlebih dahulu. Jika kebutuhan rumah tangga sudah terpenuhi, lanjut dia, beras tersebut bisa disalurkan ke daerah lain, termasuk wilayah yang tengah terdampak bencana. 

”Jika kita surplus beras, insya Allah bisa membantu saudara-saudara kita di daerah lain,” ujarnya.

Ibas pun kembali menyinggung peran penting sistem irigasi yang memadai. Menurut dia, program P3TGAI menjadi salah satu solusi nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Contohnya di Magetan. Selain data dan angka yang menunjukkan surplus produksi beras, dia menyatakan bahwa para petani sudah merasakan langsung manfaat program tersebut. Testimoni itu dia peroleh setelah berdialog dengan para petani di Desa Banyudono.

Lebih lanjut, Ibas menyampaikan, yang tidak kalah penting saat ini adalah jaminan perlindungan untuk para petani saat masa panen. Dia memastikan pasar tidak dibanjiri impor beras saat masa panen. Kemudian harga gabah dijamin berada pada angka yang layak. Kedepan, kebutuhan tambahan seperti sumur bor juga bakal difasilitasi. 

”Jika program memungkinkan, Banyudono mendapatkan kesempatan untuk dibangun sumur bor agar sawah-sawahnya bisa berkembang lagi,” ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ibas menyinggung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dirasakan manfaatnya di Kabupaten Magetan. Dia menyampaikan bahwa hingga kini telah diresmikan 7 Dapur MBG yang tersebar di wilayah strategis. Yakni Lembeyan, Parang, Sidorejo, Sukomoro, Barat, Bendo, dan Karangrejo. 

Menurut Ibas, kehadiran dapur-dapur MBG tersebut merupakan langkah konkret dari negara untuk memastikan pemenuhan gizi kelompok rentan seperti anak-anak sekolah, ibu hamil, hingga ibu menyusui. Dia pun menyebut, program MBG membuka peluang ekonomi kerakyatan karena bahan pangan yang digunakan bisa disuplai langsung dari petani, peternak, dan pelaku usaha lokal. 

”Inilah gotong royong kita. Petani sejahtera, anak-anak sehat, dan ekonomi desa bergerak. Negara hadir dari sawah hingga meja makan rakyat,” tutup Ibas. 

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #produksi #beras #magetan #tembus #surplus #bisa #untuk #bantu #korban #terdampak #bencana

KOMENTAR