Melaju dari Pintu Gerbang Indonesia Timur, Komoditas Unggulan Sulsel Tembus Pasar Tujuh Negara
- Masyhur sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) nyatanya juga menjadi lumbung komoditas ekspor primadona, khususnya produk perikanan dan pertanian.
Keistimewaan Sulsel ini makin nyata, dibuktikan dengan pelepasan ekspor produk unggulan senilai 1,68 juta dollar Amerika Serikat (AS) ke tujuh negara di halaman PT Mega Citra Karya, Makassar, Sulsel pada Rabu (17/12/2025).
Adapun rincian produk yang diekspor sebagai berikut. Sebanyak dua kontainer rumput laut PT Mega Citra Karya dilepas ekspornya menuju negara China. Cengkih ke Nigeria dan lada putih ke Malaysia dari CV Surya Mandiri. Kemudian kemiri ke Arab Saudi dari PT On Star (OSP).
Lalu, Pop Farm, ikan beku dan gurita beku ke Selandia Baru dan AS dari CV Buana Laut Nusantara. Pakan ternak ke Korea Selatan dari PT Eastern Pearl Flour Mill. Sementara CV Celebes Berkah Niaga juga melepas ekspor rumput laut ke Tiongkok.
Wajah-wajah sumringah penuh rasa bangga para pelaku ekspor terlihat mengiringi keberangkatan
dua kontainer. Rasa bangga itu salah satunya terpancar dari wajah Direktur PT On Star Pop (OSP)
Farm, Irfandy Arwin,
Irfandy mengungkapkan, kesempatan ekspor ini menjadi tonggak sejarah bagi PT OSP Farm karena melaksanakan ekspor perdana produk kemiri kupas bulat segar ke Arab Saudi senilai 28.040 dollar AS.
Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Export Center Makassar (ECM) melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
“Keikutsertaan dalam pelepasan ekspor ini sangat berharga bagi kami. Kami pun sangat
mengapresiasi fasilitasi yang diberikan Kemendag saat kami mengikuti Trade Expo
Indonesia 2025. Pada kesempatan itu, kami diperkenalkan dengan calon buyer melalui business
matching dengan perwakilan perdagangan Arab Saudi,” ujarnya dalam rilis persnya, Kamis (18/12/2025).
Irfandy melanjutkan, proses ekspor perdana ke Arab Saudi cukup mulus ia jalani. Ke depannya,
PT OSP Farm ingin terus dapat ekspansi ke pasar yang lebih luas dan berfokus ke pasar
ASEAN.
Perusahan yang dikenal memproduksi produk perkebunan, seperti cengkih, kunyit, dan lada putih juga ingin memberikan dampak positif ke lingkungan sekitar.
“Kami memprioritaskan aspek keberlanjutan dengan mengelola limbah kemiri (kulit) menjadi
biodiesel yang dimanfaatkan perusahaan-perusahaan lokal di Sulsel. Selain itu, kami pun
memberdayakan masyarakat di sekeliling pabrik sehingga diharapkan membantu perekonomian
masyarakat,” lanjut Irfandy.
Rasa bangga lainnya juga terpancar dari wajah Direktur PT Mega Citra Karya, Erwin Hamdani. Ia
mengungkapkan kebanggaannya dapat terus berkontribusi pada ekspor nasional.
Erwin menuturkan, perusahaannya yang berdiri sejak 2010 telah memiliki pengalaman ekspor ke berbagai negara, seperti China, Spanyol, Vietnam, dan Korea Selatan. Negara-negara yang cukup ketat
dalam standar produk impor.
"Negara tujuan ekspor dengan standar produk cukup ketat ini membuktikan bahwa produk rumput
laut Indonesia memiliki daya saing dan telah memenuhi standar kualitas global," katanya.
Pada kesempatan kali ini, PT Mega Citra Karya sukses mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar 68.000 dollar AS untuk produk rumput laut Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum, dan Eucheuma gracilaria.
Produk yang diekspor berupa bahan mentah yang akan diolah menjadi karagenan dan diproses menjadi bahan campuran farmasi atau kosmetik.
"Kami pun menyambut baik dukungan dari Kemendag serta Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kota Makassar. Pelepasan ekspor ke China ini akan memotivasi kami untuk meningkatkan volume
produksi dan menjaga kualitas agar dapat memenuhi permintaan global yang makin tinggi,”
ujarnya.
Erwin menuturkan, nilai tambah yang menjadi keunggulan produknya yaitu karena perusahaannya
menerapkan sistem pengendalian mutu berkelanjutan dan menempatkan integritas operasional serta konsistensi kualitas produk sebagai landasan utama seluruh rantai proses bisnis.
Kegiatan pelepasan ekspor di Makassar ini merupakan bagian dari rangkaian Pelepasan Ekspor
Serentak dari delapan titik yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dengan tema ‘Sinergi Nusantara: Dari 8 Penjuru Menembus Pasar Dunia’ pada hari yang sama.
Kedelapan titik tersebut, yaitu di Cikarang, Jawa Barat; Batam, Kepulauan Riau; Samarinda, Kalimantan Timur; Semarang, Jawa Tengah; Badung, Bali; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Turut hadir pada pelepasan ekspor di Makassar, yaitu Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan
Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang.
Ia mengatakan, pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata daya saing produk Sulsel di pasar global dan merupakan kontribusi penting pelaku usaha Sulsel untuk mencapai target ekspor nasional. Hal ini sejalan dengan program UMKM BISA Ekspor,
"Kami berkomitmen memberikan dukungan komprehensif bagi UMKM agar dapat terus memperluas jangkauan pasar produknya di pasar dunia,” ujar Moga.
Tag: #melaju #dari #pintu #gerbang #indonesia #timur #komoditas #unggulan #sulsel #tembus #pasar #tujuh #negara