Kemenkes Diminta Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Pascabencana di Sumatera
- Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pasca bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pasalnya, pelayanan kesehatan merupakan aspek terpenting bagi masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut.
"Operasional rumah sakit mestinya menjadi prioritas utama dalam penanganan pascabencana. Dua puluh hari adalah waktu yang terlalu lama, sementara masyarakat sangat membutuhkan layanan pengobatan," ujar Nihayatul dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).
Ia sendiri mengkritik lambannya proses pemulihan fasilitas kesehatan di daerah terdampak bencana di Sumatera.
Berdasarkan catatannya, rumah sakit baru dapat beroperasi kembali pada hari ke-20 setelah tiga provinsi tersebut diterjang banjir dan longsor.
Kini, Kemenkes diharapkan untuk memastikan fasilitas kesehatan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat terdampak.
"Tidak cukup hanya membuka kembali rumah sakit. Layanannya harus berjalan maksimal, lingkungannya sehat dan aman, serta stok obat-obatan tersedia dan mencukupi kebutuhan warga," ujar Nihayatul.
Komisi IX, kata Nihayatul, akan terus mengawal pemulihan sektor kesehatan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Pemulihan kesehatan masyarakat pascabencana tidak boleh lambat. Ini menyangkut keselamatan dan hak dasar warga negara," ujar Nihayatul.
Foto udara kondisi sekitar jembatan darurat di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Kamis (11/12/2025). Warga masih melintasi jembatan darurat dari batang kayu akibat jalan dan jembatan penghubung antara Kabupaten Tapanuli Selatan menuju Tapanuli Tengah-Sibolga serta Medan putus diterjang banjir bandang pada Selasa (29/11).
41 RS Beroperasi Kembali
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, 41 rumah sakit (RS) yang sebelumnya terdampak bencana di Sumatera kini sudah beroperasi kembali.
Hal tersebut disampaikan Budi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
"Itu 41 rumah sakit yang sempat tidak beroperasi, sekarang alhamdulillah 100 persen sudah mulai beroperasi walaupun bertahap," ujar Budi dalam sidang kabinet paripurna, Senin.
Budi melanjutkan, instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang operasi menjadi yang dibuka pertama kali, sebelum akhirnya kembali ke layanan penuh.
Salah satu rumah sakit yang menjadi perhatian adalah Rumah Sakit Tanjungpura yang terletak Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Rumah sakit tersebut terdampak banjir cukup parah, tetapi kini telah kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kemarin banjir, hari ini sudah beroperasi. Memang masih terbatas di IGD dan operasi, tapi akan terus kami tingkatkan sampai layanan penuh bisa berjalan," ujar Budi.
Selain rumah sakit, Budi juga menyampaikan bahwa ada sekitar 1.000 puskesmas yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
Budi mengatakan, banyak puskesmas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang hanyut tak tersisa.
"Dari hampir 1.000 puskesmas, itu sekitar 500-an terdampak. 414 sudah beroperasi, kita masih ada yang tidak beroperasi sekitar 50-an," kata Budi.
Kemenkes menargetkan seluruh puskesmas dapat dioperasikan kembali dalam dua pekan ke depan.
Tag: #kemenkes #diminta #tingkatkan #pelayanan #kesehatan #pascabencana #sumatera