Jadi Pj Ketum PBNU, Zulfa Mustofa Minta Restu Ma’ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin ketika berbuka puasa bersama awak media dan pejabat Sekretariat Wakil Presiden di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Senin (1/4/2024).(Dokumentasi/BPMI Setwapres)
00:16
10 Desember 2025

Jadi Pj Ketum PBNU, Zulfa Mustofa Minta Restu Ma’ruf Amin

- Penjabat (Pj) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru ditetapkan, Zulfa Mustofa, mengaku telah meminta restu kepada sang paman, Wakil Presiden ke-13 RI yang juga Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin.

Hal itu disampaikan Zulfa saat menegaskan bahwa dirinya adalah santri dari banyak masyayikh dan kiai besar di PBNU yang membimbing perjalanan hidupnya, tak terkecuali sosok Ma’ruf Amin.

“Tidak perlu disebut, saya pasti bukan cuma santri, saya keponakan Kiai Haji Ma'ruf Amin. Ya... Saya keponakan Kiai Haji Ma'ruf Amin, dan saya sudah minta restu beliau. Dan semoga insyaallah restu-restu semuanya membuat perjalanan ini menjadi lebih ringan,” ujar Zulfa di arena rapat pleno, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

Zulfa menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang penting di PBNU, jika dibandingkan dengan para kiai yang membimbingnya.

“Saya bukan siapa-siapa, saya santri daripada Rais Aam, dan juga santri Syuriyah PBNU. Tentu juga santri kiai-kiai pesantren-pesantren besar yang malam hari ini tidak bisa hadir,” kata Zulfa.

Dia pun kembali mencontohkan sosok-sosok kiai PBNU yang telah berjasa besar dan membimbingnya hingga saat ini.

“Saya juga santrinya Kiai Nurul Huda Jazuli Ploso. Saya juga santrinya Kiai Haji Anwar Manshur Lirboyo. Saya juga santrinya Kiai Fuad Nurhasan Sidogiri. Saya juga santri daripada masyayikh-masyayikh besar yang saya tidak bisa menyebut satu per satu namanya, termasuk santri daripada Abuya Muhtadi,” tutur Zulfa.

Dalam kesempatan itu, Zulfa juga menegaskan bahwa dirinya akan mengemban amanah memimpin PBNU dengan menjunjung tinggi akhlak dan prinsip kesantrian.

“Saya berjanji, saya akan menjalankan amanah ini seadil-adilnya, sebersih-bersihnya, seikhlas-ikhlasnya, dan sesantun-santunnya menjaga keadaban sebagai santri. Karena Tanfidziyah adalah santri,” katanya.

Dia juga memastikan bahwa kepengurusan PBNU ke depan akan semakin solid dan semua pihak bersepakat untuk menjaga persatuan organisasi.

“Ini menunjukkan... Bahwa kami semua bertekad, bertekad sungguh-sungguh untuk bersatu,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rapat pleno PBNU yang dipimpin Rais Syuriah PBNU, M Nuh, menetapkan Zulfa sebagai Pj Ketua Umum hingga Muktamar PBNU 2026 digelar.

 Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa MustofaDok. PBNU Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa

Gus Yahya menolak keabsahan rapat pleno

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebelumnya mengatakan dirinya masih sah sebagai Ketua Umum PBNU.

Dia pun menegaskan bahwa rapat pleno dengan agenda penetapan Pj Ketum tidak memenuhi ketentuan organisasi.

“Ini sendiri kan secara aturan tidak bisa disebut pleno,” ujar Yahya.

Menurut dia, pleno tidak boleh hanya digelar oleh jajaran Syuriyah tanpa melibatkan Tanfidziyah.

“Yang mengundang hanya Syuriyah, ini tidak bisa, karena pleno itu harus diundang oleh Syuriyah dan Tanfidziyah,” jelasnya.

Tag:  #jadi #ketum #pbnu #zulfa #mustofa #minta #restu #maruf #amin

KOMENTAR