Gus Yahya Ajak Warga NU Donasi Rp 20.000 Per Keluarga untuk Penanggulangan Bencana
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam acara Peluncuran Gerakan Infaq NU untuk Solidaritas Korban Bencana Alam, di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (9/12/2025).()
16:06
9 Desember 2025

Gus Yahya Ajak Warga NU Donasi Rp 20.000 Per Keluarga untuk Penanggulangan Bencana

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengajak warga NU berdonasi sebesar Rp 20.000 per keluarga untuk penanggulangan bencana lewat program “Satu Juta Keluarga NU Peduli Bencana."

Gus Yahya pun meresmikan laman filantropi.nu.or.id sebagai wadah bagi warga NU yang ingin berdonasi untuk membantu korban banjir di Sumatera.

“Gagasannya adalah kita ingin memobilisasi keluarga-keluarga NU untuk ikut berpartisipasi menyumbang bagi penanggulangan bencana ini. Di situ ditulis gagasannya kira-kira kalau satu keluarga kita harapkan bisa berkontribusi mungkin Rp 20.000 per keluarga ya,” kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Gus Yahya menegaskan, NU harus berusaha untuk berkontribusi lebih besar dalam penanggulangan bencana.

Ia menyebutkan, PBNU akan mengerahkan lebih banyak warga NU untuk membantu penanganan bencana banjir di tiga provinsi di Sumatera.

Gus Yahya mengatakan, bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dampaknya masif sehingga butuh penanganan dengan sumber daya yang lebih banyak.

Dengan masifnya basis kekuatan NU, Yahya meyakini NU dapat ikut memberikan bantuan yang lebih banyak kepada para korban.

"Masya Allah, digambarkan tentang korban-korbannya, ada kampung-kampung yang hilang sama sekali dan sebagainya. Itu membutuhkan mobilisasi sumber daya yang besar untuk mengatasi dampaknya,” lanjut dia.

Hingga Senin (8/12/2025) sore pukul 16.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 961 jiwa.

Tag:  #yahya #ajak #warga #donasi #20000 #keluarga #untuk #penanggulangan #bencana

KOMENTAR