Belajar dari Tiongkok, Kementrans Nilai Papua Selatan Potensial Menjadi Pusat Layanan Kesehatan
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara saat menjadi pembicara pada Seminar Pemaparan Hasil Penelitian Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Universitas Indonesia (UI) di Batam Tourism Polytechnic, Senin (24/11/2025).(Dok. Kementrans)
12:22
9 Desember 2025

Belajar dari Tiongkok, Kementrans Nilai Papua Selatan Potensial Menjadi Pusat Layanan Kesehatan

- Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mempelajari model pembangunan berbasis industrialisasi dan riset yang berhasil diterapkan di Tiongkok, terutama dalam menghubungkan kemajuan industri dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dalam kunjungan ke Mindray, perusahaan teknologi medis terbesar di Tiongkok yang berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei, Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara menilai bahwa keberhasilan Hubei menjadi wilayah maju tidak lepas dari pembangunan kawasan transmigrasi yang berfokus pada industrialisasi berskala ekspor.

Menurut dia, Hubei mampu menarik investasi secara masif dan menekan angka kemiskinan hingga mendekati nol. Kondisi ini menjadi contoh bahwa industrialisasi dapat berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi.

“Hampir tidak ada kemiskinan, kemudian lapangan kerja terbuka lebar di mana-mana. Inilah yang kami pelajari tadi. Salah satunya juga tadi kami pagi berkunjung ke tempat research and development (R&D) dari perusahaan Mindray,” kata Iftitah dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

Kunjungan ke Mindray menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian kerja sama strategis Indonesia–Tiongkok di bidang industri dan pendidikan.

Agenda tersebut sekaligus memperkuat arah kebijakan Kementrans dalam mentransformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Mindray adalah perusahaan swasta, tetapi dia empowering local people (memberdayakan masyarakat lokal) sehingga bisa betul-betul berkembang dan menyediakan alat-alat kesehatan, di mana produk-produknya itu bukan hanya nomor satu di Cina, tapi di global juga," ujar Iftitah.

Berkaca pada keberhasilan tersebut, Iftitah menawarkan peluang investasi di sejumlah kawasan transmigrasi strategis, termasuk di Papua Selatan.

Wilayah tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat layanan kesehatan yang juga dapat melayani negara tetangga, seperti Papua Nugini.

Sebagai informasi, Mindray berdiri pada 1991 dan kini menjadi salah satu dari tiga perusahaan alat kesehatan terbesar di dunia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 60 anak usaha global dan 21.000 karyawan.

Pada 2024, Mindray mencatat pendapatan 5,158 miliar dollar AS atau tumbuh 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tag:  #belajar #dari #tiongkok #kementrans #nilai #papua #selatan #potensial #menjadi #pusat #layanan #kesehatan

KOMENTAR