Nawawi Sebut Independensi KPK Tak Diukur dari Hadir Rapat Kabinet di Istana
Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
08:56
9 Februari 2024

Nawawi Sebut Independensi KPK Tak Diukur dari Hadir Rapat Kabinet di Istana

    - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango merespons pernyataan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang berkomitmen akan kembali memperkuat kinerja KPK, melalui revisi Undang-Undang KPK. Namun, Nawawi menegaskan independensi KPK tidak diukur hadir atau tidak dalam rapat kabinet di Istana Negara.   "Independen itu bukan hanya soal hadir atau tidak hadir pada undangan rapat kabinet," kata Nawawi kepada wartawan, Jumat (9/2).   Nawawi menegaskan, independensi KPK diukur dari tidak mau diintervensi dalam setiap penanganan kasus korupsi. Serta kesadaran dari semua pihak untuk tidak mencari celah mengintervensi KPK.  

  "Melainkan pada keteguhan KPK untuk tidak mau diintervensi, dan sebaliknya kesadaran dan penghargaan pihak manapun untuk tidak mencoba melakukan intervensi," tegas Nawawi.   Meski demikian, Nawawi mengapresiasi komitmen Mahfud MD yang ingin memperkuat kelembagaan KPK. Nawawi menegaskan, KPK terus bekerja keras untuk lebih baik ke depannya.   "Tapi apa pun itu, setiap niat baik yang dimaksudkan sebagai ikhtiar penguatan lembaga KPK tentu perlu diapresiasi," ucap Nawawi.   Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan, dirinya akan merevisi Undang-Undang KPK. Hal itu diklaim agar lembaga antirasuah kembali mendapatkan kepercayaan publik.   Langkah serius dan berani tersebut akan diambilnya jika Mahfud dan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo terpilih memimpin Indonesia, dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, lembaga antirasuah itu pernah berada pada masa keemasan.    Namun kinerjanya memburuk, sehingga Mahfud yang juga adalah professor di bidang hukum akan memperjuangkan KPK menjadi lembaga independen. Oleh karena itu, sebagai lembaga independen, KPK tidak boleh ikut rapat kabinet dan dipanggil presiden.   “KPK itu pernah memiliki masa kejayaaanya mulai dari Taufiqurachman Ruki yang memulai gebrakannya, Antasari Azhar, kemudian sampai Agus Rahardjo,” ucap Mahfud dalam acara Tabrak Prof!, Jakarta, Rabu (7/2).   Mahfud mengungkapkan, pelemahan KPK saat ini terjadi sejak Undang-Undang KPK diubah. Selain itu proses seleksi anggota KPK pun dilakukan secara kolektif.    “Kalau Tuhan dan atas dukungan rakyat, membawa saya dan Pak Ganjar jadi presiden dan wapres, UU KPK akan kita revisi kembali. Kembali ke awal, bahwa itu lembaga independen, tidak boleh di biarkan (pelemahan), KPK (itu) independen,” pungkasnya. 

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #nawawi #sebut #independensi #diukur #dari #hadir #rapat #kabinet #istana

KOMENTAR