Ini Alasan Kuota Haji 2026 untuk Jawa Barat Turun
- Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan menjelaskan alasan turunnya jumlah kuota haji 2026 atau 1447 H untuk Provinsi Jawa Barat.
Ia menjelaskan, pembagian kuota per provinsi telah diatur Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Dalam undang-undang tersebut dijelaskan, pembagian kuota haji per provinsi mengacu kepada data antrean dan jumlah pendaftar.
"Kuota ini ditetapkan sesuai dengan amanah Undang-Undang menggunakan dasar antrean," ujar Gus Irfan di Kantor Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Jawa Barat, kata Gus Irfan, memang selalu mendapatkan kuota haji terbanyak pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun ia menyampaikan, jumlah kuota setiap provinsi untuk tahun-tahun berikutnya sangatlah dinamis.
Penetapan kuota haji per provinsi tahun ini, kata Gus Irfan, bisa saja berubah pada tahun berikutnya karena melihat data antrean dan jumlah pendaftar.
"Ini bukan angka yang mati, terus seperti itu, pasti tiap tahun ada perubahan," ujar Gus Irfan.
Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan agar menyamaratakan masa tunggu calon jemaah haji di Indonesia.
"Kami harapkan dan kami pastikan bahwa nanti masa tunggu jemaah akan sama. Dari Aceh sampai Papua akan sama, 26,4 tahun semua," ujar Gus Irfan.
Kuota Haji per Provinsi
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, sistem pembagian ini mengedepankan prinsip keadilan, sehingga provinsi yang memiliki jumlah pendaftar lebih banyak otomatis mendapatkan kuota lebih besar.
Dahnil juga menjelaskan bahwa masa tunggu jemaah haji reguler di seluruh provinsi kini disamaratakan.
Penyamarataan masa tunggu tersebut membuat nilai manfaat yang diterima setiap jemaah haji akan sama, karena lamanya waktu tunggu juga setara.
"Perhitungan kuota tahun 2025 pada setiap provinsi tidak memiliki landasan hukum. Sedangkan rencana kuota tahun 2026 telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU Nomor 14 Tahun 2025. Waktu tunggu jemaah haji dengan kuota tahun 2025 sangat bervariatif hingga 47 tahun, sementara rencana kuota tahun 2026 pada seluruh provinsi memiliki masa tunggu yang sama," kata Dahnil.
DPR RI dan pemerintah menyepakati besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1449 Hijriah atau 2026 masehi sebesar Rp 87.409.366 per jemaah. Dari total tersebut, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah ditetapkan Rp 54.194.366.
Berikut daftar kuota haji reguler 2026 untuk 34 provinsi, serta perbandingannya dengan kuota pada 2025:
Jawa Timur
- Kuota haji reguler 2025: 35.152 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 42.409 jemaah
Jawa Tengah
- Kuota haji reguler 2025: 30.377 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 34.122 jemaah
Jawa Barat
- Kuota haji reguler 2025: 38.723 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 29.643 jemaah
Sulawesi Selatan
- Kuota haji reguler 2025: 7.272 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 9.670 jemaah
Banten
- Kuota haji reguler 2025: 9.461 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 9.124 jemaah
DKI Jakarta
- Kuota haji reguler 2025: 7.926 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 7.819 jemaah
Sumatera Utara
- Kuota haji reguler 2025: 8.328 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.913 jemaah
Lampung
- Kuota haji reguler 2025: 7.050 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.827 jemaah
Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Kuota haji reguler 2025: 4.499 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.798 jemaah
Aceh
- Kuota haji reguler 2025: 4.378 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.426 jemaah
Sumatera Selatan
- Kuota haji reguler 2025: 7.012 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.354 jemaah
Kalimantan Selatan
- Kuota haji reguler 2025: 3.818 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 5.187 jemaah
Riau
- Kuota haji reguler 2025: 5.047 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 4.682 jemaah
Sumatera Barat
- Kuota haji reguler 2025: 4.613 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 3.928 jemaah
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Kuota haji reguler 2025: 3.147 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 3.748 jemaah
Jambi
- Kuota haji reguler 2025: 2.909 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 3.576 jemaah
Kalimantan Timur
- Kuota haji reguler 2025: 2.586 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 3.189 jemaah
Sulawesi Tenggara
- Kuota haji reguler 2025: 2.019 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 2.063 jemaah
Kalimantan Barat
- Kuota haji reguler 2025: 2.519 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.858 jemaah
Sulawesi Tengah
- Kuota haji reguler 2025: 1.993 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.753 jemaah
Bali
- Kuota haji reguler 2025: 698 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.698 jemaah
Kalimantan Tengah
- Kuota haji reguler 2025: 1.612 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.559 jemaah
Sulawesi Barat
- Kuota haji reguler 2025: 1.453 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.450 jemaah
Bengkulu
- Kuota haji reguler 2025: 1.636 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.357 jemaah
Kepulauan Riau (Kepri)
- Kuota haji reguler 2025: 1.291 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.085 jemaah
Bangka Belitung (Babel)
- Kuota haji reguler 2025: 1.065 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 1.077 jemaah
Papua
- Kuota haji reguler 2025: 1.076 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 933 jemaah
Maluku Utara
- Kuota haji reguler 2025: 1.076 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 785 jemaah
Gorontalo
- Kuota haji reguler 2025: 978 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 608 jemaah
Maluku
- Kuota haji reguler 2025: 1.086 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 587 jemaah
Kalimantan Utara
- Kuota haji reguler 2025: 416 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 489 jemaah
Papua Barat
- Kuota haji reguler 2025: 723 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 447 jemaah
Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Kuota haji reguler 2025: 668 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 516 jemaah
Sulawesi Utara
- Kuota haji reguler 2025: 713 jemaah
- Kuota haji reguler 2026: 402 jemaah.