Kebakaran Mengerikan di Tai Po Hong Kong Tewaskan 36 Orang, 279 Masih Hilang
Wong, 71, menyebut istrinya masih terjebak di dalam Wang Fuk Court saat terjadi kebakaran di Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11). (Tyrone Siu/Reuters)
10:08
27 November 2025

Kebakaran Mengerikan di Tai Po Hong Kong Tewaskan 36 Orang, 279 Masih Hilang

 

Kebakaran dahsyat melanda kawasan perumahan Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, pada Rabu (27/11) waktu setempat. Api yang menjalar melalui perancah bambu menyelimuti tujuh blok apartemen bertingkat dan menewaskan sedikitnya 36 orang. Sementara itu, 279 penghuni lainnya masih dinyatakan hilang.

Dikutip dari SCMP, Kamis (27/11), kebakaran bermula pada pukul 14.51 waktu setempat atau sekitar 13.51 WIB. Titik awalnya berasal dari Wang Cheong House sebelum api merambat cepat melalui perancah bambu dan jaring hijau yang menutupi seluruh blok yang sedang direnovasi sejak tahun lalu.

Hingga hampir sepuluh jam kemudian, kobaran api masih terlihat menjilat jendela dan dinding gedung. Suhu yang sangat tinggi membuat petugas pemadam tidak dapat mencapai atap bangunan setinggi 31 lantai tersebut.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee Ka-chiu menyampaikan laporan awalnya dalam konferensi pers dini hari di Prince of Wales Hospital.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dan terluka,” ujar Lee. Pemerintah langsung mengaktifkan tim respons darurat dan menghentikan sementara seluruh kegiatan kampanye pemilu.

Di tengah upaya penyelamatan, keluarga para penghuni menunggu dengan cemas di balai komunitas. Banyak yang membawa papan bertuliskan nama anggota keluarga yang hilang. Seorang pria bermarga Fung tampak letih ketika mencari keberadaan ibu mertuanya yang berusia 80 tahun. “Saya tidak tahu apakah ia terjebak di dalam atau sudah dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Presiden Xi Jinping juga menyampaikan belasungkawa melalui pernyataan malam hari. Ia meminta pemerintah daerah melakukan upaya penuh untuk memadamkan api dan meminimalkan korban.

Kondisi makin sulit ketika hotline darurat kepolisian dan dinas pemadam menerima lonjakan panggilan sejak pukul 16.00. Banyak warga yang sudah turun sendiri menggunakan tangga dan lift hanya bisa menyaksikan rumah mereka terbakar sambil mendengar suara dentuman puing yang jatuh.

Sekolah CCC Fung Leung Kit Memorial di dekat lokasi dijadikan tempat penampungan sementara, sebelum warga dipindahkan ke balai komunitas lainnya menggunakan bus.

Api yang menyala hebat bahkan membuat polisi mengetuk pintu dua blok di Kwong Fuk Estate yang berada di kawasan sebelahnya. Warga di sana diminta segera keluar karena asap tebal menyebar hingga Ma Liu Shui.

Hingga pukul 19.30 waktu setempat, jumlah korban meninggal telah mencapai 13 orang, termasuk seorang petugas pemadam bernama Ho Wai-ho, 37 tahun, yang menjadi salah satu responden pertama. Ho sempat hilang kontak pada pukul 15.30 sebelum ditemukan dengan luka bakar dan dinyatakan meninggal pukul 16.45.

Deputi Direktur Dinas Pemadam Kebakaran Derek Armstrong Chan mengatakan medan yang sulit menjadi tantangan besar. “Puing dan perancah bangunan yang jatuh menambah risiko bagi petugas. Suhu di dalam gedung sangat tinggi sehingga sulit masuk untuk melakukan pemadaman dan penyelamatan,” jelasnya.

Beberapa warga mempertanyakan sistem evakuasi dan fungsi alarm kebakaran. Seorang warga Wang Yan House mengaku alarm tidak berbunyi meski api sudah terlihat dari luar. Bahkan seorang pria lanjut usia di kursi roda baru dievakuasi setelah menerima panggilan dari pengelola gedung sekitar pukul 20.00.

Wang Fuk Court sendiri terdiri dari delapan blok berisi lebih dari 1.900 unit dan dihuni sekitar 4.000 warga. Seluruh gedung tertutup perancah bambu karena pengerjaan renovasi senilai HKD 330 juta.

Kebakaran terus membesar hingga level ancaman tertinggi, No. 5 alarm, pada pukul 18.22 waktu setempat. Peringatan bahaya kebakaran merah yang sudah diumumkan sejak Senin turut menjadi latar belakang tingginya risiko pada hari kejadian.

 

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #kebakaran #mengerikan #hong #kong #tewaskan #orang #masih #hilang

KOMENTAR