Menyaksikan Mimbar Perdana Wapres Gibran di G20 dari Layar Pewarta
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming memberikan pidato perdana dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg Expo Centre, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
22:14
23 November 2025

Menyaksikan Mimbar Perdana Wapres Gibran di G20 dari Layar Pewarta

- Langit di Johannesburg masih gelap ketika rombongan wartawan Wakil Presiden (Wapres) berangkat menuju Johannesburg Expo Centre, Afrika Selatan, lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Sabtu (22/11/2025).

Perjalanan sekitar 45 menit ditempuh dengan minibus melewati hamparan gedung-gedung serta lahan berwarna kemerahan, dengan langit biru.

Setibanya di sekitar lokasi KTT G20, antrean wartawan sudah mengular di gerbang masuk Media Center.

Ada rasa tegang bercampur penasaran, sebab untuk masuk ke venue ternyata tak semudah itu.

Proses masuk rombongan wartawan ke Media Center sangatlah ketat.

Meski area Media Center berlokasi cukup jauh dari ruang konferensi G20, wartawan harus melalui empat tahapan pemeriksaan.

Di gerbang pertama, kartu tanda pengenal kami dipindai kode batang (barcode)-nya.

Lalu, di gerbang kedua, para awak media harus memeriksakan semua barang bawaannya dengan alat X-ray.

Usai pemeriksaan keamanan dilakukan, kami masih harus berangkat ke lokasi Media Center dengan menaiki minibus yang disediakan panitia.

Setelah berkendara sekitar lima menit, di gerbang selanjutnya, ada petugas yang kembali mengecek tanda pengenal para wartawan.

Kemudian, para wartawan masih harus melakukan pengecekan tanda pengenal untuk bisa masuk ke ruangan Media Center KTT G20.

Beberapa wartawan asing sempat mengalami kendala data di kartu tanda pengenal mereka.

Mereka harus menunggu dan tidak diperbolehkan masuk sebelum masalahnya beres.

Di dalam ruangan Media Center, rupanya para wartawan asing sudah antre di Help Desk untuk mengambil media kit.

Antrean tidak kalah panjang.

Tas hitam berlogo KTT G20 yang berisi buku catatan, botol minum, dan power bank jadi kenangan kecil dari ajang bersejarah ini.

Setelah mendapat media kit, kami pun kembali ke meja sembari memantau layar besar memastikan ketibaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di venue acara.

Tepatnya sekitar pukul 09.38 waktu setempat, Wapres Gibran Rakabuming pun tiba di Expo Centre.

Dari layar besar di Media Center, Gibran terlihat mengenakan jas biru tua, dasi biru muda, dan peci hitam.

Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025).KOMPAS.com/Rahel Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025).

Ia berjalan seorang diri memasuki ruang acara sambil melambaikan tangan ke arah kamera.

Ia langsung disambut Wakil Presiden Afrika Selatan, Paul Mashatile.

Saling berjabat tangan dan menyapa, keduanya terlihat akrab, meski percakapan mereka tidak terdengar.

Usai para pemimpin negara tiba di lokasi, KTT G20 pun dimulai.

Momen perdana Gibran di forum dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa membuka konferensi tingkat tinggi itu.

Satu per satu pemimpin dunia menyampaikan pidatonya.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpidato setelah Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

KTT G20 di Afrika Selatan menjadi mimbar perdana Gibran di forum dunia sejak ia menjabat sebagai Wapres pada Oktober 2024 lalu.

Ia mengawali pidato perdananya dengan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto untuk Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

"Izinkan saya memulai dengan menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo kepada Presiden Ramaphosa. Juga, penghargaan yang mendalam kepada Pemerintah Afrika Selatan atas keramahan yang hangat dan penyambutan yang sangat baik," kata Gibran.


Selama pidato, Wapres Gibran tampak mantap dan tegas saat bicara di hadapan para pemimpin dunia.

Suaranya terdengar bulat dan jelas.

Matanya sesekali menatap audiens sambil melirik teks pidato dalam bahasa Inggrisnya.

Ini untuk memastikan setiap kata disampaikan tepat.

Gibran juga terlihat mengepalkan tangan untuk menekankan poin penting, seperti pertumbuhan global yang harus adil dan inklusif.

"Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan global harus tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk meningkatkan kesejahteraan setiap negara," ucapnya.

Selain itu, Gibran juga menyampaikan isu pembiayaan berkelanjutan yang adil dan seimbang.

"Indonesia menyambut fokus G20 pada pembiayaan berkelanjutan, namun ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengejar adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan seimbang," tuturnya.

Menutup pidato, Gibran memberikan gestur mengepalkan kedua tangannya di depan dada, mengangkatnya saat menyebut kata-kata “memberdayakan” dan “menyejahterakan” tegas Gibran.

Saat berpidato di sesi pertama, ia juga menyinggung langkah konkret Indonesia, seperti alokasi lebih dari 2,5 miliar dollar per tahun untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim.

Gibran juga mempromosikan sistem pembayaran digital nasional QRIS sebagai contoh inklusi keuangan yang sederhana dan berbiaya rendah, serta menyinggung perlunya dialog global tentang aset kripto dan token digital.

Di sela konferensi KTT G20, Gibran turut menyapa dan berinteraksi dengan sejumlah kepala negara secara informal.

Televisi yang ada di Media Center KTT G20 sama sekali tidak menyiarkan isi pertemuan bilateral kepala negara manapun.

Layar-layar televisi di Media Center hanya menampilkan logo acara KTT G20.

Hanya saja, kami tidak bisa mengikuti pertemuan-pertemuan bilateral karena awak media hanya bisa mengakses.

Sesi pertama KTT G20 hari pertama berjalan sangat panjang, lantaran semua kepala negara dan pimpinan organisasi internasional memberikan pernyataan di KTT G20.

Sejak KTT G20 dimulai pukul 10.30 waktu setempat, sesi pertama baru rampung di sore hari.

Hujan es batu yang membasahi area KTT membuat udara semakin dingin.

Setelah sesi pertama rampung, acara KTT G20 langsung dilanjutkan ke sesi kedua.

Masalah pun terjadi di ruang Media Center, layar televisi yang harusnya menampilkan siaran langsung konferensi justru mati.

Layar-layar televisi yang ada hanya menampilkan logo acara KTT G20.

Akhirnya, rombongan media yang ikut Wapres RI pun menyaksikan pidato Gibran lewat siaran YouTube resmi yang disediakan.

Dalam pidato keduanya, Gibran menyoroti soal ketahanan sumber daya hingga bencana alam.

Ia menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto fokus pada sektor ketahanan pangan.

"Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan makanan bergizi gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis," ucap Gibran dalam pidatonya.

Terkait bencana, ia menyoroti isu kemanusiaan.

Gibran mencontohkan sejumlah konflik kemanusiaan yang terjadi di wilayah Gaza, Ukraina, hingga Sahel. "Dunia tidak boleh membiarkan dan menormalisasi penderitaan manusia yang sebenarnya dapat dicegah menjadi normal baru," ujar dia.

Hampir selama 12 jam rombongan berada di dalam Media Center KTT G20 untuk menyaksikan langsung pidato perdana Gibran.

Meski perjalanan dimulai dari antrean panjang, prosedur keamanan berlapis, serta kendala di ruangan, pengalaman ini memberi kesan tersendiri.

Di tengah lelahnya fisik setelah perjalanan jauh dan langsung mengetik, rombongan mendapat pengalaman dan perspektif unik karena bisa menyaksikan diplomasi global dari layar besar Media Center, merasakan ketegangan, dan mengikuti setiap gestur Wapres Gibran.

Tag:  #menyaksikan #mimbar #perdana #wapres #gibran #dari #layar #pewarta

KOMENTAR