Wapres Gibran Sampaikan Poin Penting di KTT G-20 Afrika Selatan
Wapres Gibran Rakabuming Raka di forum internasional, Johannesburg, Afrika Selatan. (Dok. Wapres RI)
12:48
23 November 2025

Wapres Gibran Sampaikan Poin Penting di KTT G-20 Afrika Selatan

-Afrika Selatan menutup rangkaian kepemimpinan Global South di KTT G-20 tahun ini. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya periode empat tahun di mana negara-negara berkembang memainkan peran sentral dalam agenda ekonomi global. 

Sebagai tuan rumah pertama KTT G20 di benua Afrika, Afrika Selatan mengambil tema Solidarity, Equality, dan Sustainability. Sekaligus menyoroti isu penting seperti ketahanan pangan, pembiayaan pembangunan, dan pengurangan risiko bencana.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menjelaskan, berakhirnya KTT G-20 di Afrika Selatan sekaligus menandai berakhirnya kepemimpinan Global South di G-20.

“Ini menandai berakhirnya estafet kepemimpinan Global South di G-20, yang dimulai dari kepemimpinan Indonesia pada 2022, dilanjutkan India, Brasil, dan tahun ini Afrika Selatan. Dengan demikian seluruh negara KTT G20 ini telah menuntaskan perannya sebagai tuan rumah, dan berkontribusi nyata terhadap keberlanjutan Forum G-20,” kata Airlangga seperti dilihat pada YouTube Kemenkeu RI, Minggu (23/11).

Dia menjelaskan, dalam kesempatan ini Indonesia turut hadir pada KTT G-20 Afrika Selatan. Adapun Indonesia diwakili Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang mewakili Presiden Prabowo Subianto.

Wapres Gibran telah mengikuti dua sesi, yakni topik terkait dengan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta pembiayaan pembangunan, dan topik kedua mengenai pengurangan resiko bencana, perubahan iklim, transisi energi, dan sistem pangan.

Dalam kesempatan tersebut pula, Wapres Gibran telah menyampaikan sejumlah poin penting, seperti pertumbuhan perekonomian global harus kuat, adil, dan inklusif, dengan pembiayaan internasional yang mudah diakses, dapat diprediksi, dan setara, khususnya bagi negara-negara berkembang. 

“Upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain penghapusan hutang, mekanisme pembiayaan yang inovatif, pembiayaan campuran, dan transisi hijau,” ungkap dia.

Pada KTT G-20 Afrika Selatan, disampaikan juga solusi digital sederhana yang dilakukan Indonesia dengan biaya rendah, yakni QR. QR ini telah diadopsi oleh berbagai negara di ASEAN, bahkan negara lain di Jepang maupun di Korea.

Airlangga menjelaskan, Wapres Gibran juga mendorong dimulainya dialog G-20 dengan ekonomi kecerdasan atau Artificial Intelligence (AI) dengan mempertimbangkan teknologi keuangan yang semakin maju. 

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya agenda ekonomi, tetapi juga kebutuhan mendasar dan investasi strategis. 

Pada KTT ini pula, disampaikan dalam laporan terakhir bahwa 720 juta penduduk dunia masih berada pada garis kelaparan. Alhasil, program makan bergizi gratis bisa menjadi contoh nyata yang turut mendorong kemanfaatan produk lokal, pemberdayaan petani, peternak, serta perluasan kegiatan ekonomi yang supply chain-nya bisa mencapai ke seluruh pelosok Indonesia.

Dibahas pula terkait dengan pengurangan resiko bencana, sebagai bagian dari strategi pembangunan Indonesia yang termasuk pada negara kepulauan dan berada di dalam ring of fire atau cincin api pasifik yang menghadapi berbagai banyak tantangan bencana. 

“Bapak Wakil Presiden juga menggaris bawahi, bencana tidak hanya bersifat alamiah, tetapi sebagian adalah tindakan dari manusia itu sendiri, dan kita lihat apa yang terjadi di Gaza, Ukraina, Sudan, Sahel, dan banyak wilayah lain. Berbagai peristiwa ini menegaskan perlunya penempatan kemanusiaan di pusat tata kelola global dan mendorong G-20 sebagai teladan,” tukas Airlangga.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #wapres #gibran #sampaikan #poin #penting #afrika #selatan

KOMENTAR