Kronologi Lengkap Rizki Nur Fadhilah Sebelum Berangkat ke Kamboja, Dari Bohongi Orang Tua, Viral Jadi Korban TPPO, Hingga Ingin Pulang ke Indonesia
- Kiper muda berusia 18 tahun, Rizki Nur Fadhilah, belakangan ini menarik perhatian publik. Apalagi setelah tersiar kabar pesepakbola jebolan Diklat Persib itu menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Kini terungkap fakta bahwa Rizki bukan korban TPPO. Lantas bagaimana pemuda asal Bandung itu bisa terbang ke Kamboja?
Berdasar keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh di Kamboja, keluarga Rizki pertama kali membuat laporan melalui Hotline Pelindungan WNI pada 10 November 2025. Pihak keluarga mengadu bahwa Rizki menjadi korban TPPO dan dipaksa untuk bekerja sebagai scammer online.
Namun, KBRI Phnom Penh dan Polda Jawa Barat (Jabar) memastikan bahwa Rizki bukan korban TPPO. Dia secara sadar mendaftarkan diri menjadi scammer melalui media sosial. Setelah itu, Rizki terbang ke Kamboja dan mulai bekerja. Narasi menjadi korban TPPO sengaja disampaikan oleh warga Kecamatan Dayeuhkolot itu untuk mendapat simpati publik.
Untuk berangkat ke Kamboja, Rizki bahkan membohongi kedua orang tuanya. Menurut informasi yang diperoleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar dari ayah Rizki yang bernama Dedi Solehudin, Rizki ditawari seseorang yang baru dikenal di media sosial untuk bermain di PSMS Medan. Pada 26 Oktober lalu, Rizki dijemput menggunakan travel menuju Jakarta.
Bukannya ke Medan, dia malah terbang ke Kamboja. Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan, Rizki sengaja berbohong kepada orang tuanya soal kontrak di PSMS Medan. Dia juga sengaja berbohong menjadi korban TPPO karena memang ingin kembali ke Indonesia. Namun, keberangkatannya ke Kamboja berdasar kesadaran penuh.
”Dia sadar sendiri bahwa dia akan menjadi scammer di sana dengan gaji sekian. Dia hanya menduga enak atau tidak, tetapi berbicara kepada orang tuanya adalah sebagai pemain sepak bola di PSMS Medan,” ungkap Kombes Hendra.
Setelah beberapa hari bekerja di Kamboja, Rizki menyatakan keinginan untuk pulang. Dia mendatangi KBRI Phnom Penh di Kamboja pada Rabu pagi (19/11). Pihak KBRI memastikan kini Rizki dalam keadaan sehat dan aman. Mereka tengah melakukan beberapa langkah untuk memulangkan anak muda tersebut ke Indonesia.
Selama di Kamboja, Rizki bekerja untuk sindikat penipuan dalam jaringan (daring) atau online. KBRI di Kamboja pun tidak menampik bahwa pemberitaan dan informasi mengenai Rizki sempat menarik perhatian. Namun setelah dilakukan pendalaman, dipastikan bahwa Rizki bukan korban TPPO. Dia sehat secara fisik dan rohani, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya.
”Setelah dilakukan pendalaman oleh pihak KBRI dengan Rizki Nur Fadhilah (RNF), didapatkan informasi bahwa yang bersangkutan sejak awal mengetahui akan bekerja di Kamboja, namun tidak menginfokan keluarganya. RNF mendapatkan info lowongan pekerjaan via sosial media dan selama proses perekrutan tidak mendapatkan tekanan.
Tidak terdapat pula kekerasan fisik saat yang bersangkutan berada di sindikat penipuan daring di Sihanoukville. Berbagai kondisi tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa RNF tidak terindikasi sebagai korban TPPO,” beber pihak KBRI Phnom Penh.
Untuk memulangkan Rizki ke Indonesia, saat ini KBRI Phnom Penh sedang mengurus dokumen perjalanan dan berkoordinasi dengan instansi terkait di Kamboja agar yang bersangkutan segera bisa dipulangkan ke Indonesia. Pemulangan Rizki juga mendapat dukungan dari Pemda Jabar dan Polda Jabar.
Tag: #kronologi #lengkap #rizki #fadhilah #sebelum #berangkat #kamboja #dari #bohongi #orang #viral #jadi #korban #tppo #hingga #ingin #pulang #indonesia