Cara Kemenag Mendekati Anak Muda dengan Agama dan Budaya Penuh Ekspresi
- Banyak cara yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mendekatkan umat Islam dekat dengan agama. Terutama untuk anak muda. Di antaranya dengan Ngaji Budaya, Minggu (16/11).
Acara yang digelar Gedung Serbaguna UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu diikuti mahasiswa, penyuluh agama, anggota majelis taklim, dan masyarakat umum. Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Kemenag Wida Sukmawati memperkirakan ada lebih dari seribu peserta mengikuti acara.
Dia mengatakan, Ngaji Budaya di Yogyakarta menjadi salah satu rangkaian program yang dirancang untuk mendekatkan generasi muda pada ruang dialog agama dan budaya. "Kami melihat bagaimana pendekatan budaya mampu membuka pintu diskusi yang lebih luas. Lebih dari seribu peserta yang hadir menjadi bukti bahwa anak-anak muda membutuhkan ruang keagamaan yang ekspresif, humanis, dan dekat dengan realitas keseharian mereka,” ujar Wida.
Mayoritas peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Tingginya kehadiran itu menjadi indikator bahwa generasi muda menaruh minat besar pada ruang edukasi yang menggabungkan agama dan budaya tanpa menciptakan sekat yang kaku.
Bagi banyak peserta, Ngaji Budaya bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi pengalaman yang memberi perspektif baru. Muhammad Robby dari UIN Sunan Kalijaga mengaku mendapatkan wawasan yang memperkaya cara pandangnya.
"Ngaji Budaya memberi wawasan kepada saya bahwa doa, seni, dan tradisi bisa berjalan bersama. Saya pulang bukan hanya dengan ilmu baru, tetapi juga semangat untuk melestarikan budaya lokal dalam dakwah,” ujarnya.
Senada dengan Nur Husna, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Dia menilai Ngaji Budaya menjadi ruang penting untuk merawat keterhubungan antara seni dan keagamaan.
"Acara seperti ini penting. Kita belajar menjaga warisan budaya sambil berdialog soal agama tanpa menghakimi. Ini ruang yang membuat kita merasa aman untuk belajar dan berdiskusi,” tuturnya.
Wida menambahkan, penyelenggaraan Ngaji Budaya berangkat dari kebutuhan menghadirkan pendekatan dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman. Generasi muda, menurutnya, kini lebih responsif terhadap media ekspresif seperti seni dan musik.
Pendekatan tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas kebangsaan, merawat keragaman, serta menghindarkan masyarakat dari pola pikir ekstrem.
Tag: #cara #kemenag #mendekati #anak #muda #dengan #agama #budaya #penuh #ekspresi