Jet Tempur TNI AU Kawal Raja Yordania Tinggalkan Indonesia
Salah satu dari 10 jet tempur TNI Angkatan Udara (AU melintas untuk mengawal keberangkatan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein dari Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/11/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
12:36
15 November 2025

Jet Tempur TNI AU Kawal Raja Yordania Tinggalkan Indonesia

Sepuluh jet tempur TNI Angkatan Udara (AU) mengawal keberangkatan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein, dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/11/2025).

Tujuh pesawat tempur F-16 dan tiga pesawat tempur T50 itu menghiasi langit Jakarta dengan melintas satu per satu sesaat sebelum pesawat kepresidenan yang membawa Raja Yordania lepas landas.

Sementara di bawah tangga pesawat, Presiden Prabowo bersama Raja Abdullah II  keluar dari mobil berpelat "Jordan" yang membawanya memasuki landasan Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 12.00 WIB.

Presiden Prabowo mengenakan baju safari dengan topi berwarna biru dongker, sementara Raja Abdullah II mengenakan seragam militer negara Yordania, lengkap dengan baret merah di kepala.

Sebelum berjalan ke arah tangga, keduanya terlibat dalam pembicaraan singkat dan saling berbisik.

Mereka lalu berjalan di atas karpet biru yang disediakan menuju tangga pesawat.

Sebelum menaiki tangga, Raja Abdullah II berhenti sejenak dan memeluk Presiden Prabowo.

Pesawat kenegaraan kemudian lepas landas meninggalkan wilayah Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 12.20 WIB.

Sementara itu, pengawalan pesawat tempur akan berlangsung hingga pesawat kepresidenan yang membawa Raja Abdullah II keluar dari wilayah udara Indonesia dan melanjutkan kunjungan ke sejumlah negara Asia.

Sebelumnya, pada Jumat (14/11/2025), pesawat tempur juga mengawal kedatangan Raja Yordania ke Indonesia.

Hal itu merupakan bagian dari penyambutan ekstra yang disiapkan Presiden Prabowo Subianto untuk menyambut hangat kedatangan sahabat karibnya.

Dalam kunjungan Raja Abdullah II ke Indonesia, kedua pemimpin negara tersebut saling mengenang masa lalu.

Dalam jamuan kenegaraan di Istana Negara pada Jumat malam, Prabowo menceritakan bagaimana Yordania membuka pintu dengan tulus ketika dirinya menghadapi masa sulit dalam perjalanan hidupnya setelah 1998, sekitar 25 hingga 26 tahun silam.

Tak heran, Prabowo menyebut bahwa hubungan ini berakar kuat pada persaudaraan.

“Saya memiliki ikatan emosional yang khusus dengan Kerajaan Hashemite. Pada waktu itu saya sedang menghadapi salah satu periode paling sulit dalam karier saya, dan pada saat itulah saya merasakan persahabatan dan kebersamaan dari Yang Mulia,” cerita Prabowo.

Raja Abdullah II juga menyematkan penghargaan tertinggi kepada Presiden Prabowo, "The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda” (Order of the Renaissance)” dalam kunjungannya ke Istana Merdeka.

The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance) merupakan salah satu penghargaan tertinggi Kerajaan Yordania Hasyimiah yang diberikan kepada raja, pangeran, dan kepala negara, serta dapat pula dianugerahkan kepada perdana menteri.

Penghargaan ini memiliki beberapa tingkatan, dengan Bejewelled Grand Cordon yang merupakan tingkatan tertinggi dan paling bergengsi dari kategori tanda jasa dan kehormatan tersebut.

Tag:  #tempur #kawal #raja #yordania #tinggalkan #indonesia

KOMENTAR