Menhan Ungkap Opsi Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Lewat PBB atau Organisasi Bentukan Trump
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan, Jumat (14/11/2025).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
15:22
14 November 2025

Menhan Ungkap Opsi Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Lewat PBB atau Organisasi Bentukan Trump

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa ada dua alternatif untuk mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina.

Sjafrie berujar, opsi pertama adalah menunggu mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sedangkan opsi kedua lewat organisasi internasional yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Ada dua alternatif. Alternatif pertama adalah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Yang kedua adalah di bawah persetujuan organisasi internasional yang diinisiasikan oleh Presiden Amerika Serikat," kata Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Sjafrie menuturkan, pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza harus melalui pembicaraan yang tidak singkat karena memerlukan kesepakatan bersama.

Ia menyebutkan, perlu persetujuan negara-negara di sekitar Palestina sebelum Indonesia mengirim pasukan perdamaian.

"Bagi Indonesia, kita akan semua terlibat mendukung apabila semua negara-negara yang punya kompetensi itu setuju atas keterlibatan Indonesia, terutama bagi negara-negara Arab," kata Sjafrie.

Negara-negara yang dimaksud, antara lain, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

"Jadi ada lima yang kalau itu menyatakan silakan, maka Indonesia dengan senang hati akan melibatkan. Tentu saja Israel, karena Israel adalah bagian yang sangat kompeten di dalam persoalan ini," ujar Sjafrie.

Sebelumnya, Sjafrie menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mengirim 20.000 personel pasukan perdamaian ke Gaza.

“Presiden Prabowo menyiapkan pasukan cukup besar karena, sebagaimana teman-teman tahu, bahwa kita sedang menyiapkan juga pembangunan kekuatan kita di Indonesia yang juga sedang kita tingkatkan,” ujar Sjafrie.

“Jadi, pemikiran beliau, kita maksimalkan 20.000 prajurit yang kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi,” imbuh dia.

Pengiriman pasukan ini dilakukan setelah pemerintah melihat adanya upaya perdamaian antara Palestina dan Israel, seperti gencatan senjata dan pelucutan senjata yang telah berlangsung.

Dengan demikian, pasukan yang dikirim nantinya bertugas menjaga situasi damai agar dapat bertahan lebih lama hingga tercapai perundingan politik.

Tag:  #menhan #ungkap #opsi #kirim #pasukan #perdamaian #gaza #lewat #atau #organisasi #bentukan #trump

KOMENTAR