Dasco Anggap Wajar Kader Gerindra Tolak Budi Arie Bergabung
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai wajar adanya penolakan dari sejumlah kader terhadap rencana Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk bergabung ke Gerindra.
Menurut Dasco, perbedaan pandangan di antara kader partai adalah suatu hal yang lumrah dan menjadi bagian dari dinamika politik.
“Ya, namanya dinamika di politik. Itu soal tidak menerima atau ada yang menerima itu kan biasa. Nah, sehingga menurut saya ya tidak perlu dibesar-besarkan karena hal itu adalah hal yang biasa terjadi di dunia politik,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Kamis (13/11/2025).
Meski begitu, Dasco menegaskan bahwa sejauh ini belum ada pembicaraan di internal partai mengenai wacana Budi Arie bergabung.
Sebab, Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto baru saja kembali dari kunjungan luar negeri.
“Ini belum sempat dibahas sih. Kita belum ada sempat pembahasan, karena Pak Prabowo kan sibuk ke luar negeri kemarin,” ujar Dasco.
Budi Arie ditolak kader Gerindra
Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra di hadapan para relawan Projo saat menggelar kongres pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).
Namun, sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra menolak rencana tersebut.
Salah satunya datang dari DPC Partai Gerindra Kota Blitar, Jawa Timur.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Blitar, Tan Ngi Hing, menyebut Budi Arie sebagai sosok oportunis yang berpotensi mengganggu soliditas kader.
“Kalau kita menyebut beliau itu apa ya, oportunis ya,” ujar Hing kepada Kompas.com, Senin (10/11/2025) malam.
Hing mengingatkan bahwa dalam dua pemilihan presiden sebelum Pilpres 2024, Budi Arie dan relawan Projo dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo dan beberapa kali melancarkan kritik terhadap Prabowo Subianto.
Sikap oportunistik itu, lanjut Hing, juga terlihat dari rencana Projo mengganti gambar wajah Jokowi yang selama ini menjadi bagian dari logo organisasi.
“Teman-teman Gerindra Kota Blitar sepakat bulat menolak Pak Budi masuk DPP Partai Gerindra,” kata Hing.
Respons Budi Arie
Budi Arie mengaku tidak mempermasalahkan penolakan kader dan pengurus Gerindra di tingkat daerah terhadap dirinya.
Budi Arie menilai, sikap tersebut merupakan hak dan aspirasi dari para kader Gerindra sehingga ia tidak perlu meresponsnya.
"Ya itu hak, ya itu hak mereka. Saya menghargai mereka, enggak apa-apa. Saya menganggap teman-teman, enggak usah. Itu kan hak mereka. Mereka yang punya partai, masa saya apa, menjawab," kata Budi Arie dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, Rabu (12/11/2025).
Budi Arie pun mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah elite Partai Gerindra soal keinginannya bergabung, tetapi ia menyerahkan penuh keputusan dan mekanismenya ke partai tersebut.
"Saya sudah komunikasi, disampaikan langsung. Karena kan yang minta, yang minta dalam forum terbuka itu kan Pak Ketua Umum, Pak Presiden. Paling tidak momentum itu adalah momentum menjawab," kata dia.
Jika nantinya ditolak atau tidak bisa gabung Gerindra, Budi Arie tidak akan keberatan dan akan menghormati proses dan mekanisme partai tersebut.
Setidaknya, ia masih akan berkarya dan memimpin organisasi masyarakat (ormas) Projo.
"Ya enggak apa-apa. Jangan berandai-andai. Kalau ditolak ya sudah. Toh saya tetap Ketua Umum Projo, pemimpin ormas kan," tuturnya.
Tag: #dasco #anggap #wajar #kader #gerindra #tolak #budi #arie #bergabung