Megawati Pertanyakan Urgensi Whoosh Sejak 2015: Apakah Akan Memberi Manfaat?
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri melantik sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masa bakti 2025-2025, Kamis (14/8/2025).(Dokumentasi PDI-P)
18:26
28 Oktober 2025

Megawati Pertanyakan Urgensi Whoosh Sejak 2015: Apakah Akan Memberi Manfaat?

- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri disebut sudah mengingatkan soal proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) Jakarta–Bandung atau Whoosh sejak 2015.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP PDI-P, MY Esti Wijayanti yang menyebut bahwa Megawati mengingatkan soal manfaat kereta cepat Jakarta-Bandung untuk masyarakat.

"Kalau soal Whoosh, saya kira Bu Mega kan sudah mengingatkan sejak awal," ujar Esti saat ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

"2015 sudah mengingatkan sejak awal, apakah itu sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan?" sambungnya.

Jika memang ada dugaan pelanggaran hukum dari proses pengadaan barang dan jasa, MY Esti mendukung pengusutan.

"Sesuatu yang memang terbukti ada korupsi di situ ya memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu," ujar MY Esti.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut indikasi korupsi dalam proyek kereta cepat Whoosh.

"Biar saja semua yang ada indikasi itu kita dukung persoalan itu untuk diperiksa, gitu saja PDI Perjuangan ya," tegas Ribka.

Dugaan Korupsi Whoosh

Isu dugaan penyimpangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ramai setelah pernyataan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, Mahfud mengungkap adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark up besar-besaran dari proyek Whoosh.

"Menurut perhitungan, biaya per kilometer kereta cepat Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dollar AS (sekitar Rp 863 miliar). Padahal di China hanya sekitar 17–18 juta dollar AS.

"Naik tiga kali lipat, ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?" sambungnya.

Pernyataan Mahfud tersebut pun langsung menarik perhatian masyarakat dan mendesak lembaga antirasuah untuk mengusut dugaan tersebut.

KPK Menyelidiki Sejak Awal 2025

KPK pun mengonfirmasi telah melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Whoosh sejak awal 2025.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, penyidik sudah mulai mengumpulkan informasi sejak lama, meski baru sekarang hal itu disampaikan ke publik.

"KPK juga terus mengimbau kepada masyarakat siapa pun yang memiliki informasi atau data yang terkait dengan hal tersebut agar bisa menyampaikannya kepada KPK," kata Budi di Gedung Merah Putih Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, data dan keterangan tambahan dari masyarakat akan menjadi bahan penting dalam memperkaya penyelidikan.

"Tim masih terus berprogres, mencari keterangan-keterangan yang dibutuhkan untuk membantu mengungkap perkara ini," ujat Budi.

Tag:  #megawati #pertanyakan #urgensi #whoosh #sejak #2015 #apakah #akan #memberi #manfaat

KOMENTAR