Siswa SMP Negeri 1 Sidoarjo Senang Dapat MBG, Makanannya Enak dan Bantu Penuhi Gizi
Suasana siang di SMP Negeri 1 Sidoarjo terasa berbeda sejak awal September 2025. Di ruang-ruang kelas yang biasanya dipenuhi suara guru dan gemerisik pensil, kini terselip tawa para siswa yang tak sabar menantikan waktu makan siang.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat hari-hari belajar mereka semakin berwarna. Setiap siang, aroma makanan bergizi menguar dari dapur sekolah, menggoda siapa pun yang melintas di lorong.
Bagi siswa seperti Angga, pelajar kelas 9A, program ini terasa istimewa. Ia menyebut, tak hanya kenyang, tapi juga bahagia karena menunya bervariasi dan lezat.
“Sangat antusias sekali karena sebelumnya kan nggak ada. Terus makanannya enak-enak,” ujar Angga sambil tersenyum lebar kepada JawaPos.com, Rabu (22/10/2025).
Menu yang disajikan dalam program MBG ini tak sekadar nasi dan lauk sederhana. Ada juga sayur, buah, hingga susu yang memastikan kebutuhan gizi harian para siswa terpenuhi.
Pemerintah memang merancang program ini agar anak-anak Indonesia bisa belajar dengan perut kenyang dan tubuh sehat.
Tak hanya sekadar memberi makan, MBG hadir untuk memastikan tumbuh kembang generasi muda berjalan optimal.
Di SMP Negeri 1 Sidoarjo, semangat belajar meningkat sejak program ini berjalan. Para guru pun mengakui, siswa kini tampak lebih fokus dan berenergi saat mengikuti pelajaran.
Bagi banyak anak, sepiring makanan bergizi di sekolah bisa jadi hal yang tak ternilai. Tak semua keluarga mampu menyediakan menu seimbang setiap hari, terutama bagi yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah.
Angga pun mengaku bersyukur dengan adanya MBG. Ia bercerita, kini tak perlu lagi jajan di kantin yang porsinya besar tapi belum tentu bergizi lengkap.
“Kalau yang di rumahnya makanan yang nggak terpenuhi gizinya bisa terpenuhi dari sekolah,” katanya. “Terus, nggak perlu ke kantin kayak yang porsi makannya banyak. Jadi teman-teman sangat antusias dan senang.”
Siswa SMP Negeri 1 Sidoarjo membantu distribusi Makan Bergizi Gratis, Rabu (22/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)
Kebahagiaan para siswa ini menjadi bukti program MBG membawa dampak nyata. Bukan hanya di atas kertas kebijakan, tapi benar-benar dirasakan oleh mereka yang menjadi sasaran utama: anak-anak sekolah.
Program ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan. Makan siang di sekolah kini menjadi momen yang ditunggu-tunggu, tempat siswa saling berbagi cerita sambil menikmati menu bergizi yang disiapkan dengan cermat.
Selain menambah semangat belajar, MBG juga mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan dan kebersihan. Setiap siswa diajak untuk mencuci tangan sebelum makan dan membersihkan meja setelah selesai.
Di balik keberhasilan pelaksanaan MBG di SMP Negeri 1 Sidoarjo, ada kerja sama banyak pihak. Guru, petugas dapur, hingga orang tua turut terlibat memastikan makanan disajikan dengan higienis dan sesuai standar gizi.
Menu yang disajikan pun berganti setiap hari agar siswa tidak bosan. Mulai dari ayam panggang, sayur bayam, nasi jagung, hingga kebab yang ternyata menjadi menu favorit Angga dan teman-temannya.
“Kadang sih dimasukin di dalam omprengnya gitu ya, kalau ada menu yang diinginkan,” ucap Angga sambil tertawa kecil. Ia mengaku senang karena kini bisa mencicipi makanan yang sebelumnya hanya dilihat di media sosial.
Program MBG memang dirancang untuk memberikan pengalaman makan sehat sekaligus mengenalkan ragam kuliner bergizi.
Dengan begitu, siswa tak hanya mendapatkan energi, tapi juga pengetahuan tentang pentingnya memilih makanan yang baik bagi tubuh.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus memperluas jangkauan program ini ke berbagai daerah.
Tujuannya agar seluruh siswa Indonesia, dari kota hingga pelosok, mendapat hak yang sama untuk menikmati makanan bergizi.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pihaknya siap mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem pendidikan.
Kolaborasi ini diharapkan membuat distribusi makanan lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.
Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat program sosial berbasis teknologi.
Dengan dukungan digital, rantai distribusi bahan makanan dapat diawasi secara real-time, memastikan kualitas dan ketepatan penerima manfaat.
Di sisi lain, keterlibatan sekolah seperti SMP Negeri 1 Sidoarjo menjadi contoh sukses implementasi program. Pelaksanaannya berjalan lancar karena adanya komunikasi aktif antara pihak sekolah dan instansi terkait.
Guru-guru pun merasa terbantu. Mereka tak lagi khawatir melihat siswa lemas karena belum makan, terutama di jam pelajaran siang yang sering membuat kantuk.
Kini, ruang kelas terasa lebih hidup. Siswa yang semula mudah kehilangan fokus kini tampak lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi.
Selain itu, MBG juga mendorong kesetaraan kesempatan belajar. Anak-anak dari keluarga yang kurang mampu tak lagi tertinggal karena alasan lapar atau kekurangan energi.
Program ini menjadi contoh bagaimana perhatian terhadap hal sederhana seperti makanan bisa memberi dampak besar. Ketika gizi terpenuhi, semangat belajar pun ikut tumbuh.
Pihak sekolah berharap program ini bisa terus berlanjut dan diperluas. Banyak siswa yang kini lebih rajin datang ke sekolah karena menantikan menu bergizi yang disajikan setiap hari.
Para orang tua pun merasa terbantu dengan program ini. Mereka tak hanya menghemat pengeluaran, tapi juga tenang karena anaknya mendapat asupan makanan sehat di sekolah.
Di tengah berbagai tantangan dunia pendidikan, MBG muncul sebagai angin segar. Ia menunjukkan kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar bisa memberi efek domino bagi kualitas belajar dan kesejahteraan siswa.
Kini, SMP Negeri 1 Sidoarjo menjadi salah satu contoh sekolah yang berhasil memanfaatkan program pemerintah untuk mendukung pendidikan yang holistik.
Tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga sehat secara fisik dan mental.
Wajah-wajah ceria para siswa setiap siang menjadi bukti keberhasilan itu. Mereka menikmati makanan bergizi dengan penuh syukur, sembari menyadari betapa berharganya perhatian yang diberikan negara kepada generasi muda.
Program MBG mungkin tampak sederhana, namun dampaknya sangat besar bagi masa depan. Ketika anak-anak Indonesia bisa belajar dengan perut kenyang dan pikiran tenang, masa depan bangsa pun menjadi lebih cerah.
Makan siang di sekolah kini bukan sekadar rutinitas. Bagi Angga dan ribuan siswa lainnya, sepiring nasi, sayur, buah, dan susu adalah simbol perhatian, semangat, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Perluas Jangkauan
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen memperluas jangkauan MBG ke daerah lain. Program ini dirancang agar siswa di berbagai wilayah mendapat akses makanan sehat yang setara.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi ini berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.
Tag: #siswa #negeri #sidoarjo #senang #dapat #makanannya #enak #bantu #penuhi #gizi