Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj: Pesantren Tak Layak Dibully
Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) serta mantan Ketum PBNU Said Aqil Siroj (tengah) memberikan pernyataan pers kepada wartawan di Pesantren Al-Tsaqafah (24/10) malam. (Hilmi/Jawa Pos)
08:40
25 Oktober 2025

Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj: Pesantren Tak Layak Dibully

Kecaman terhadap tayangan Trans7 yang tendensius terhadap dunia pesantren, masih bermunculan. Kali ini ditegaskan kembali oleh Ketua Umum (Ketum) Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siroj. Dia menegaskan pesantren tidak layak di-bully habis-habisan seperti itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Said di sela peluncuran aplikasi dan game M Sharia serta penandatanganan kerjasama antara Pesantren Al-Staqafah, LPOI, dan M Sharia di Jakarta (24/10) malam. Mantan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengakui tidak semua pesantren itu sempurna.

"Kesalahan (di sebuah pesantren) kita akui ada. Kelemahan juga ada. Tetapi Juga tidak layak di-bully habis-habisan seperti pada tayangan Trans7 itu," jelasnya.

Dia berharap semua pihak memahami kultur yang terus tumbuh di lingkungan pesantren sampai saat ini. Khususnya kultur hubungan antara santri dengan kiainya. Dia mengatakan santri begitu kuat dalam menjaga adab dan penghormatan kepada kiainya.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu muncul tayangan yang menampilkan kehidupan di pesantren. Di dalamnya muncul tokoh ulama besar sekaligus pimpinan Pesantren Lirboyo KH M. Anwar Manshur. Tayangan itu memuat narasi satir, di antaranya menyebut bahwa santri minum susu saja harus jongkok. Potongan tayangan tersebut menuai kritik luas karena dianggap melecehkan tradisi kesantunan pesantren dan merendahkan penghormatan santri kepada kiai.

Dalam kesempatan itu Kiai Said juga merespon penggunaan APBN untuk membantu pembangunan atau rehabilitasi gedung di pesantren. Rencana ini sempat menuai polemik. Khususnya saat pemerintahan ingin membantu pembangunan masjid yang roboh di Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kiai Said mengatakan kucuran APBN untuk pesantren itu adalah kebijakan afirmasi oleh pemerintah. Padahal jasa pesantren sudah sangat besar, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Dia menuturkan jasa pesantren untuk bangsa bukan hanya terkait keilmuan dan penanaman adab saja. Tetapi juga turut andil menjaga keutuhan NKRI hingga kini.

Untuk itu Said menyambut baik adanya Ditjen Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag). Dia berharap nomenklatur penganggaran pesantren dari APBN benar-benar muncul. Sehingga tidak ada polemik kucuran APBN untuk pembangunan pesantren.

Said lantas menyampaikan tujuan kerjasama lembaganya dengan mitra dari Korea Selatan. Dia menjelaskan Korea Selatan saat ini adalah salah satu negara maju di dunia. Kerjasama tersebut meliputi teknologi pembelajaran, game edukatif, industri halal, sistem keuangan syariah, dan lainnya.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #mantan #ketua #umum #pbnu #said #aqil #siroj #pesantren #layak #dibully

KOMENTAR