Wamenaker Tekankan Sinergi Inklusif untuk Wujudkan Kemandirian Penyandang Disabilitas
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor dalam kunjungan kerja ke Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2025).(DOK. Kemenaker)
08:42
21 Oktober 2025

Wamenaker Tekankan Sinergi Inklusif untuk Wujudkan Kemandirian Penyandang Disabilitas

– Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam memperkuat pemberdayaan penyandang disabilitas menuju kehidupan yang mandiri, produktif, dan sejahtera.

Pesan tersebut disampaikan Afriansyah saat melakukan kunjungan kerja ke Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2025).

Kunjungan itu menjadi bagian dari upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menyediakan akses pelatihan, kesempatan kerja, serta pengembangan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan itu, Afriansyah meninjau berbagai program pelatihan vokasi, pembinaan kewirausahaan, dan layanan rehabilitasi sosial yang dijalankan STIS.

Ia menilai, beragam kegiatan tersebut mencerminkan komitmen bersama dalam menciptakan ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas.

“Beragam kegiatan di STIS menunjukkan wujud nyata kerja bersama dalam mewujudkan kehidupan yang lebih bermartabat bagi saudara-saudara penyandang disabilitas,” ujar Afriansyah dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, Kemenaker secara berkelanjutan terus memperluas kebijakan ketenagakerjaan yang inklusif.

Melalui penguatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan sebagai pusat layanan terpadu serta Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus (PTKK) yang berfokus pada peningkatan akses kerja bagi kelompok rentan, Kemenaker berupaya membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk memasuki dunia kerja, baik di sektor formal maupun mandiri.

Afriansyah juga mengapresiasi peran STIS beserta para instruktur yang telah berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia disabilitas yang terampil, adaptif, dan berjiwa wirausaha.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor dalam kunjungan kerja ke Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2025).DOK. Kemenaker Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor dalam kunjungan kerja ke Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10/2025).

Ia menegaskan, penguatan kerja sama dengan Kemensos menjadi kunci agar hasil pelatihan dapat tersambung langsung dengan peluang kerja yang tersedia.

“Sinergi antara sektor ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial harus terus diperkuat agar penyandang disabilitas tidak hanya memperoleh pelatihan, tetapi juga kesempatan nyata untuk bekerja dan berwirausaha,” tegas Afriansyah.

Sebagai tindak lanjut, Afriansyah menyampaikan sejumlah langkah strategis yang dapat dikembangkan bersama Kemensos. Salah satunya adalah penyelarasan kurikulum pelatihan vokasi STIS dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) serta integrasi data peserta pelatihan dengan portal SiapKerja.

Selain itu, Kemenaker juga akan memberikan prioritas bagi lulusan STIS dalam program pemagangan nasional, memperluas jejaring industri dan mitra usaha, serta meningkatkan partisipasi aktif peserta dalam Job Fair Nasional.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut merupakan bentuk konkret sinergi lintas sektor dalam membangun pasar kerja yang inklusif dan berkeadilan.

“Dengan mempertemukan kekuatan di hulu dan hilir, kita dapat memastikan penyandang disabilitas memiliki keterampilan sekaligus kesempatan kerja yang layak. Inilah langkah nyata menuju Indonesia yang inklusif bagi semua,” pungkas Afriansyah.

Tag:  #wamenaker #tekankan #sinergi #inklusif #untuk #wujudkan #kemandirian #penyandang #disabilitas

KOMENTAR