



Istana Monitor Implementasi Inpres Pembangunan Pulau Enggano
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah terus memantau implementasi Instruksi Presiden (Inpres) terkait pembangunan di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Prasetyo mengatakan, setelah inpres terbit, pemerintah terus memonitor upaya mengatasi pelabuhan yang dangkal.
"Kami masih memonitor Pelindo, yang kemudian saat ini sudah bergiat-giatnya untuk mengatasi pendangkalan pelabuhan," kata Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
"Dan juga kemudian kerja sama dari Pelni dan ASDP dalam mengangkut masyarakat untuk menjadi kapal yang mengangkut di tengah laut," lanjutnya.
Bukan hanya itu, pemerintah juga membentuk tim guna mengkaji perbaikan bagi pulau terluar seperti Pulau Enggano.
"Di samping itu, tim yang dibentuk juga sedang membuat kajian tentang bagaimana beberapa hal lain yang perlu diperbaiki untuk ke depan, demi kemajuan masyarakat pulau terluar," kata Prasetyo.
Seperti diketahui, Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, mengalami pendangkalan sejak 8 bulan terakhir, yang mengakibatkan kapal layanan laut tidak mampu bersandar di dermaga.
Bahkan, penumpang terpaksa diturunkan di tengah laut.
Akibat pendangkalan itu, masyarakat Enggano terpaksa menghadapi realitas sulit: bahan makanan menipis, hasil bumi tidak bisa dijual, serta akses kesehatan nyaris terputus.
Kondisi ini juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat setempat.
Ratusan petani bahkan memilih untuk tidak memanen hasil kebun mereka karena tidak adanya jalur distribusi dan harga jual yang jatuh.
Pada 24 Juni 2025, Presiden RI Prabowo Subianto menerbitkan instruksi presiden (Inpres) terkait penyelesaian masalah Pulau Enggano agar masalah di Bengkulu tersebut cepat teratasi.
Tag: #istana #monitor #implementasi #inpres #pembangunan #pulau #enggano