



Kegiatan Ibadah di Sukabumi Dibubarkan Pakai Cara Anarkis, Gus Miftah Ingatkan Utamakan Dialog
- Baru-baru ini terjadi peristiwa pembubaran kegiatan beribah umat Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan, massa melakukan pengerusakan sejumlah fasilitas rumah yang digunakan beribadah.
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengecam tindakan kekerasan ini. Menurutnya, peristiwa ini seharusnya tidak terjadi. Pasalnya, kebebasan memeluk agama dilindungi oleh undang-undang.
"Main hakim sendiri tidak seharusnya terjadi, apalagi ini terkait kebebasan menjelankan keyakinan dan beragama yang jelas dijamin oleh UUD 1945. Apalagi, alasan sebagian warga yang turut merusak karena mengganggap bangunan tersebut adalah gereja ilegal tak sesuai fakta," kata Miftah, Selasa (1/7).
Dia menjelaskan, setiap individu memiliki hak untuk beribadat dan menjalankan keyakinannya, sebagaimana dijamin oleh Pasal 29 UUD 1945 dan berbagai perjanjian internasional tentang hak asasi manusia. Namun, hak ini juga perlu diimbangi dengan regulasi yang jelas dan adil.
Fenomena yang terjadi yakni sering terjadi kesalahpahaman ketika melihat kegiatan ibadah pada tempat tertentu. Terlebih jika tempat tersebut tidak seperti tempat ibadah pada umumnya, sehingga kerap dianggap tidak berizin.
Atas dasar itu, perlu edukasi kepada masyarakat. Begitu pun terkait ketentuan mendirikan tempat ibadah harus transparan dan tidak diskriminatif.
"Apapun itu, solusi untuk kasus seperti ini bukanlah dengan melakukan tindakan represif atau kekerasan, tetapi melalui dialog dan kerja sama antara semua pihak yang terlibat," imbuhnya.
Pemerintah, aparat keamanan, tokoh agama, dan masyarakat harus duduk bersama untuk mencari solusi yang adil dan damai. Dialog ini dapat membantu memahami kekhawatiran dan mengakomodasi kepentingan semua pihak.
"Dengan mengedepankan dialog, kerja sama, dan keadilan, kita dapat menemukan solusi yang tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan harmoni di masyarakat. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih toleran, damai, dan inklusif bagi semua," pungkas Miftah.
Tag: #kegiatan #ibadah #sukabumi #dibubarkan #pakai #cara #anarkis #miftah #ingatkan #utamakan #dialog