



Terjunkan 17 Pemantau, Irjen Kemenag Sebut Penyelenggaraan Haji Berjalan Baik, Pemerintah Saudi Titip Pesan soal Kesehatan Jemaah
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) turut mengawal penyelenggaraan haji 2025. Total ada 17 orang pemantau yang mereka terjunkan ke lapangan. Hasilnya secara umum penyelenggaraan haji 2025 berjalan dengan baik.
Seperti diketahui penyelenggaraan haji tahun ini cukup spesial. Setelah bertahun-tahun haji diselenggarakan oleh Kemenag, bakal berpindah ke Badan Penyelenggara Haji (BPH). Pergantian tongkat eatafet sebagai penyelenggara rukun Islam kelima itu diharapkan berjalan mulus. Jangan sampai mengurangi kualitas pelayanan.
Irjen Kemenag Khairunas mengatakan penyelenggaraan haji 2025 yang berjalan baik diakui langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Mashat. Dalam kunjungan di kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Abdul Fattah menyebut meskipun haji tahun ini diwarnai sejumlah catatan teknis. Namun hal tersebut masih dalam batas wajar. Mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia.
Dia menegaskan semua catatan teknis tersebut telah berhasil dimitigasi dengan baik berkat koordinasi yang solid antara PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dan para penyedia layanan (syarikah).
Abdul Fattah juga menyoroti kelancaran proses pemulangan jemaah yang berlangsung tanpa kekacauan. Serta memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Menurutnya, tingkat istitha’ah kesehatan dan angka kematian jemaah perlu menjadi perhatian dalam proses persiapan haji ke depan. “Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan demi pelayanan terbaik kepada Duyufurrahman (tamu Allah),” jelasnya.
Lebih lanjut Khairunas menyatakan apresiasi dan pengakuan langsung dari Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi itu menjadi bukti nyata bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan sukses. “Pernyataan Wamenhaj menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola pelayanan haji secara profesional dan terkoordinasi," kata Khairunas dalam keterangannya Minggu (29/6) malam.
Menurut dia, capaian itu adalah hasil kerja keras seluruh jajaran PPIH dan bentuk nyata komitmen pelayanan terbaik kepada jemaah. Kesuksesan ini, lanjut Khairunas, sejalan dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pemantau Itjen Kemenag.
Dia mengatakan Itjen Kemenag telah menurunkan 17 orang untuk melakukan pemantauan langsung selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Irjen menilai bahwa secara umum penyelenggaraan haji berjalan baik. “Semua jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan wukuf di Arafah. Tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal atau tidak wukuf," terangnya.
Secara umum jemaah telah mendapatkan layanan yang baik. Utmanya jemaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah, tanpa seorang pun yang tertinggal.
Menurut Khairunas, hasil itu tidak hanya mencerminkan kesiapan teknis. Tetapi juga menunjukkan bahwa sistem tata kelola haji Indonesia terus membaik. Serta berbasis pada prinsip akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor.
“Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari Kemenag, PPIH, mitra Arab Saudi, hingga petugas lapangan," katanya. Bagi Khairunas, pengawasan yang ketat dan kolaboratif menjadi kunci utama keberhasilan tahun ini. Dia berharap keberhasilan tahun ini dapat menjadi pijakan untuk persiapan haji tahun depan yang lebih baik lagi. Terutama dalam aspek pelayanan, kesehatan, dan perlindungan jemaah haji Indonesia. (*/1
Tag: #terjunkan #pemantau #irjen #kemenag #sebut #penyelenggaraan #haji #berjalan #baik #pemerintah #saudi #titip #pesan #soal #kesehatan #jemaah