



Pasien Gawat di Dupak Surabaya Meninggal Sebelum TGC Tiba, Dinkes Evaluasi Puskesmas dan SOP Kegawatdaruratan
– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya buka suara terkait meninggalnya seorang pasien warga Jalan Bangurejo I/32, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, pada Senin (16/6).
Pasien dinyatakan meninggal dunia sebelum Tim Gerak Cepat (TGC) tiba di lokasi. Menyikapi hal ini, Dinkes langsung melakukan evaluasi dan memperkuat prosedur pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas kesehatan.
Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, laporan awal dari keluarga pasien diterima oleh petugas Linmas Puskesmas Dupak sekitar pukul 10.30 WIB.
Keluarga datang dan melapor bahwa ada anggota keluarga yang sakit di rumah dan membutuhkan pemeriksaan.
“Petugas Linmas saat itu memberikan edukasi kepada keluarga agar segera menghubungi Call Center 112 untuk mendapat penanganan dari Tim Gerak Cepat. Selain itu, keluarga juga diarahkan untuk melapor ke Poli Umum Puskesmas,” terang Nanik, Sabtu (21/6).
Petugas triase di Poli Umum pun kembali menyarankan agar keluarga segera melapor ke CC 112. Arahan ini penting agar penanganan bisa dilakukan cepat, termasuk jika pasien membutuhkan rujukan ke rumah sakit.
Setelah mendapat arahan tersebut, keluarga kembali ke rumah dan melaporkan kondisi pasien ke CC 112. Sekitar pukul 11.15 WIB, TGC tiba di rumah pasien. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, tim menyatakan bahwa pasien telah meninggal dunia.
Menanggapi kabar yang menyebut ada unsur pembiaran dalam pelayanan, Nanik menegaskan bahwa seluruh prosedur telah dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Meski begitu, Dinkes tidak tinggal diam dan menjadikan kasus ini sebagai evaluasi menyeluruh.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ini menjadi bahan pembelajaran bagi kami untuk memperbaiki dan memperkuat SOP kegawatdaruratan, agar pelayanan di lapangan lebih responsif,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Dinkes telah meminta Kepala Puskesmas Dupak untuk memberikan pembinaan dan peringatan kepada petugas Linmas serta petugas triase yang bertugas saat itu.
“Pemkot Surabaya berkomitmen penuh dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Kejadian ini harus menjadi pengingat bahwa pelayanan gawat darurat tidak boleh ada celah,” tandas Nanik.
Dinas Kesehatan juga memastikan akan terus memantau dan mengevaluasi implementasi SOP di seluruh puskesmas, demi menjamin keselamatan dan kesehatan warga yang membutuhkan layanan cepat dan tanggap.
Tag: #pasien #gawat #dupak #surabaya #meninggal #sebelum #tiba #dinkes #evaluasi #puskesmas #kegawatdaruratan