



Keterlibatan TNI di Retreat Kepala Sekolah Rakyat Diklaim Bukan Bentuk Militerisasi
– Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam retret Kepala Sekolah Rakyat bukanlah bentuk militerisasi pendidikan.
“Ini bukan pendidikan militerisasi, saya klarifikasi,” kata Agus, dalam Penutupan Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap Pertama di Batalyon Arhanud, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2025).
Agus menegaskan bahwa pelatihan tersebut fokus pada pembentukan karakter dan kedisiplinan, bukan pada penanaman doktrin militer.
Keterlibatan TNI, lanjut dia, karena lembaga tersebut memiliki kapasitas dalam membentuk kedisiplinan secara sistematis.
“Ini pendidikan karakter, pendidikan kedisiplinan. Memang yang punya kesatuan, yang punya kedisiplinan ya kebetulan tentara, ya sudah kita berkolaborasi,” kata dia.
“Tapi, tidak ada pendidikan militarisme di sini,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Kepala Sekolah Rakyat nantinya memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, selain memberikan ilmu pengetahuan.
“Karakter kebangsaan, karakter keagamaan, karakter sosial termasuk keterampilan,” ungkap dia.
“Jadi, kita akan berkolaborasi dengan pihak manapun untuk mempersiapkan calon-calon Kepala Sekolah maupun guru,” kata dia.
Terkait apakah pendekatan serupa juga akan diterapkan kepada siswa Sekolah Rakyat, Agus mengatakan hal itu masih menunggu penyusunan kurikulum secara utuh.
“Untuk siswanya nanti tergantung kurikulumnya. Tapi, yang menjadi kisi-kisi itu adalah ilmu, karakter, dan keterampilan. Jadi, jangan dibilang ini ada pendidikan yang militaris,” pungkas Agus.
Tag: #keterlibatan #retreat #kepala #sekolah #rakyat #diklaim #bukan #bentuk #militerisasi