Alat Buru Ranjau Lokal Ini Bikin Langkah KSAL Terhenti di Indo Defence
Alat buru ranjau buatan industri pertahanan dalam negeri, Sangkuriang Internasional yang dipamerkan di Indo Defence, Jakarta, Jumat (13/6/2025).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
19:36
13 Juni 2025

Alat Buru Ranjau Lokal Ini Bikin Langkah KSAL Terhenti di Indo Defence

- Langkah kaki Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali terhenti di depan Jalarov S11, alat buru ranjau buatan industri pertahanan lokal, Sangkuriang Internasional.

Melansir laman resmi Sangkuriang Internasional, Jalarov S11 merupakan kapal selam tanpa awak yang dirancang untuk menjalankan misi bawah air.

Dilengkapi sistem navigasi dan rangkaian sensor canggih, autonomous underwater vehicle (AUV) ini dapat menjalankan misi dengan presisi dan mandiri, salah satunya untuk mendeteksi ranjau.

Ali sempat berdiskusi ringan mengenai kemampuan AUV ini. Menurutnya, kapal perang milik TNI AL perlu ditambah kekuatannya untuk mengamankan kedaulatan laut RI. Utamanya dengan teknologi kapal tanpa awak.

KSAL ingin tim patroli TNI AL mulai diperkuat dengan kapal tanpa awak.

"Kalau kapal patroli baik yang berawak maupun tanpa awak, unmanned surface vehicle maupun yang unmanned underwater vehicle atau autonomous," kata KSAL saat ditemui di acara Indo Defence 2024, Jumat (13/6/2025).

Direktur Riset dan Pengembangan (R&D) Sangkuriang Internasional Agung Aswamedha menyebutkan bahwa Jalarov S11 cocok untuk disematkan pada kapal perang buru ranjau milik TNI AL.

Khususnya, jelas dia, dua kapal buru ranjau buatan Jerman yakni KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

"Jalarov S11 adalah semi-autonomous underwater vehicle atau semi-ROV. Jadi, memang ini dibutuhkan untuk kebutuhan mission profile. Karena kami sebagai grup perusahaan, kami fokus untuk men-support TNI AL," ujar Agung saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, saat ini ranjau laut sudah berteknologi tinggi. Banyak ranjau laut, kata dia, kini disematkan teknologi cerdas.

Karena itu dibutuhkan alat buru ranjau yang tidak kalah cerdas. Hal itu untuk memastikan ranjau-ranjau laut bisa dimusnahkan secara efektif dan efisien.

"Ini salah satu yang membuat KSAL tertarik juga. Tadi KSAL ke sini dan dia sangat terkesan. Ini produk dalam negeri, tingkat kandungan lokalnya cukup tinggi," terang Agung.

Di lain sisi, ia menerangkan bahwa ketertarikan KSAL terhadap alat buru ranjau yang dibuat perusahaannya karena diproduksi dalam negeri.

Hal itu menurutnya membuat TNI AL lebih tenang karena kepastian ketersediaan suku cadang di Indonesia.

"Karena ini diproduksi dalam negeri. Jadi, mereka tenang, after sales-nya pasti kami dukung. Kalau ada kerusakan, ada kustomisasi, pasti kami akan dukung," pungkas Agung.

Tag:  #alat #buru #ranjau #lokal #bikin #langkah #ksal #terhenti #indo #defence

KOMENTAR