



100 Negara Terdampak Degradasi Lahan, Pelestarian Lingkungan Harus Jadi Agenda Bersama
- Lebih dari 100 negara di dunia kini terdampak degradasi lahan dan kekeringan, kondisi yang mengancam ketahanan pangan dan ketersediaan air secara global. Hal itu terungkap dalam data United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD).
Menghadapi tantangan tersebut, pelestarian lingkungan tidak lagi cukup dilakukan secara simbolis, melainkan harus menjadi agenda penting lintas sektor, termasuk oleh pelaku usaha. Tepat di peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamis (5/6), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menanam sekitar 40 ribu pohon secara serentak di empat regional dan empat subholding perusahaan.
Aksi ini menjadi bagian dari program Pelindo Communitree yang dirancang untuk memulihkan kawasan pelabuhan dan lingkungan sekitarnya, memperkuat sabuk hijau (green belt), serta meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Tema global tahun ini, “Land Restoration, Desertification and Drought Resilience,” pun memperkuat relevansi dari langkah Pelindo.
Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, menegaskan bahwa penanaman pohon bukan sekadar seremonial, tetapi wujud komitmen berkelanjutan Pelindo terhadap lingkungan.
Menurut Ihsanuddin, pelabuhan sebagai simpul penting logistik nasional memiliki posisi strategis sekaligus rentan terhadap tekanan lingkungan. Polusi, abrasi, dan kenaikan muka air laut merupakan tantangan nyata yang membutuhkan langkah mitigasi jangka panjang.
“Pelestarian kawasan hijau di sekitar pelabuhan bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi bagian dari strategi menjaga ketahanan operasional,” ujarnya, Jumat (6/6).
Selain aksi tanam pohon, Pelindo juga menggelar sejumlah kegiatan berbasis lingkungan lainnya. Mulai dari penataan kampung sekitar pelabuhan dengan pendekatan pelestarian pesisir, hingga lomba konten digital edukatif bertema lingkungan yang melibatkan masyarakat lokal. Pelibatan aktif warga menjadi strategi Pelindo dalam membangun ekosistem kolaboratif untuk pelestarian alam.
Lebih lanjut, Ihsanuddin menjelaskan bahwa kegiatan tanam pohon memberi banyak manfaat lingkungan, mulai dari penyerapan karbon, mencegah erosi dan banjir, meningkatkan kualitas udara, hingga menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati.
“Ini adalah investasi jangka panjang untuk bumi dan juga untuk keberlanjutan bisnis,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang Pelindo dalam membangun pelabuhan yang tangguh, aman, dan ramah lingkungan.
“Kami berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 13 tentang perubahan iklim dan poin 15 tentang kehidupan di darat,” tegasnya.
Dengan kondisi bumi yang semakin tertekan akibat krisis iklim dan degradasi lingkungan, aksi nyata seperti yang dilakukan Pelindo menunjukkan bahwa sektor industri pun punya peran strategis dalam merestorasi ekosistem. Pelestarian lingkungan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah atau aktivis, tapi menjadi tugas bersama demi masa depan yang lestari.
Tag: #negara #terdampak #degradasi #lahan #pelestarian #lingkungan #harus #jadi #agenda #bersama