



Tanpa Tes Akademik, Kemensos Mulai Seleksi 8 Ribu Calon Siswa Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan telah ada sekitar 8.000 anak yang menjadi calon siswa Sekolah Rakyat. Namun, ribuan anak itu nantinya bakal diseleksi secara administratif untuk dipastikan mereka benar-benar berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
"Sekarang sudah ada 8 ribu lebih mungkin di data kami, siswa-siswa yang mungkin nanti menjadi bagian dari calon siswa di sekolah rakyat," kata Gus Ipul ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Ribuan calon siswa itu akan ditempatkan di sejumlah titik Sekolah Rakyat diberbagai daerah yang menggunakan gedung aset Kementerian Sosial atau Kemensos. Kekinian sudah ada 65 unit sekolah yang bangunannya sudah siap.
Gus Ipul menyampaikan bahwa proses seleksi calon siswa itu masih berlangsung sampai sekarang. Hingga nantinya hasil seleksi itu akan dilapirkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Semuanya nanti akan kami laporkan ke presiden terlebih dahulu tentang kesiapan di titik-titik yang sudah kami tetapkan sebelumnya," imbuhnya.
Gus Ipul memastikan kalau proses seleksi itu tidak akan memperberat calon siswa serta keluarganya. Sehingga tidak akan ada tes kemampuan akademik terhadap setiap calon siswa.
"Nanti ada tes administrasi, kemudian cek kesehatan. Hanya itu saja," ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan Kemensos bahwa dari 65 lokasi yang telah terverifikasi, diproyeksikan akan bertambah menjadi 100 lokasi Sekolah Rakyat hingga akhir kuartal ini. Penambahan lokasi itu memungkinkan capaian daya tampung di Sekolah Rakyat jadi mencapai 10.000 siswa.
Sesuai dengan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus dapat menampung sebanyak mungkin siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025 di 53 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahap pertama, penyelenggaraan akan memanfaatkan 45 aset milik Kemensos, 6 aset milik pemerintah daerah, dan 2 aset milik perguruan tinggi.
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat akan terdiri dari 131 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa. Komposisinya meliputi 1 rombel jenjang SD, 63 rombel jenjang SMP, dan 67 rombel jenjang SMA. Secara keseluruhan, diperkirakan terdapat 3.275 siswa yang akan mengikuti program ini.
Menggunakan Aset Kemensos
Diberitakan sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf menyatakan hingga saat ini ada 53 unit Sekolah Rakyat yang siap dibangun dan diresmikan pada tahun ajaran baru mendatang.
"Usulan dari provinsi, kabupaten, kota terus meningkat, sudah lebih dari 200, baik itu berupa bangunan maupun berupa lahan kosong," ujar Saifullah Yusuf usai menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Dari jumlah tersebut, saat ini telah tercatat 53 unit yang siap digunakan, dimana sebagian besar merupakan aset milik Kementerian Sosial. Selain itu, saat ini terdapat 82 lokasi lainnya yang sedang dalam tahap asesmen awal.
"Baik bangunan maupun tanah yang siap dimanfaatkan lewat sedikit renovasi atau pembangunan baru di tahun 2025, sekarang jumlahnya ada 82 yang sedang dalam proses asesmen oleh Kementerian Pekerjaan Umum," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Dari sisi tenaga pendidik, perencanaan perekrutan guru telah difinalkan, dengan Satgas yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sementara itu, kurikulum telah dirancang dengan matang oleh Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) dan Kemendikdasmen.
Untuk pendataan siswa, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengidentifikasi keluarga miskin dan miskin ekstrem di lokasi yang menjadi target pendirian Sekolah Rakyat.
Menurut Mensos, data ini akan menjadi acuan dalam menentukan jumlah siswa yang akan bersekolah.
Tag: #tanpa #akademik #kemensos #mulai #seleksi #ribu #calon #siswa #sekolah #rakyat