



Istri Kades Kohod Syok hingga Kurung Diri di Kamar, Rumah Dijaga Ketat Pengawal
Arsin dkk merupakan tersangka kasus dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) terkait kasus tanah di kawasan pagar laut Tangerang.
Setelah ditahan, rumah Arsin yang terletak di Jalan Kalibaru, Desa Kohod, tampak berbeda dari biasanya.
Saat Tribunnews mendatangi rumah tersebut pada Selasa (25/2/2025) siang, suasana di sekitar rumah cukup sepi.
Hanya satu mobil Honda Civic putih yang terparkir di teras, sementara beberapa kendaraan dinas desa serta sepeda motor lainnya tampak terparkir di luar.
Di tengah terik matahari yang membakar, empat pengawal terlihat duduk di teras rumah, ternaungi bangku dan meja kayu panjang.
Mereka biasa menjaga rumah Arsin, namun hari itu, suasana tampak lebih serius.
Percakapan mereka terhenti sejenak ketika Tribunnews tiba.
Abdul,-bukan nama sebenarnya, yang merupakan salah satu pengawal dan staf desa, mengaku sangat terkejut dengan penahanan Arsin.
"Sulit diungkapkan dengan kata-kata kalau terkait dengan penahanan ini, ini sangat mengejutkan," ujar Abdul, dengan tangan yang terlihat mengenakan jam tangan hitam-gold.
Abdul secara pribadi pun mengaku menerima atas apa yang menimpa bosnya itu, namun dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Namun, tidak demikian dengan istri Kades Kohod Arsin bin Sanip, Sri Wahyuni.
Sang istri kepala desa itu masih sangat terpukul dan dalam keadaan syok atas penahanan suaminya oleh polisi.
Abdul mengungkapkan, Sri Wahyuni saat ini memilih berada di dalam rumah dan menghindari bertemu dengan orang lain.
Sri Wahyuni saat ini masih memikirkan nasib suaminya di dalam penjara.
Begitu pun anak-anak Arsin.
Meski anak-anak Arsin tetap beraktivitas seperti biasa, namun dalam hati yang paling dalam, mereka juga terpukul atas hal yang dialami sang ayah.
"Jangan dulu deh, (istri Arsin) masih syok. kasian beliau. Ya namanya perempuan, sehebat-hebatnya perempuan kan," tuturnya.
Mengenai kondisi kesehatan Arsin setelah ditahan, Abdul mengatakan bahwa meskipun Arsin sempat mengeluhkan sakit beberapa minggu sebelumnya, dia mendapatkan kabar bahwa kondisi Arsin dalam keadaan baik di dalam tahanan.
"Informasi yang saya dapatkan, Pak Arsin dalam kondisi sehat sekarang," tutupnya.'
Untuk diketahui, istri dan keluarga Arsin juga pernah diperiksa tim Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada 10 Februari 2025 terkait perkara kasus ini.
Proses pemeriksaan itu dilakukan di Mapolsek Pakuhaji.
Arsin Cs Ditahan Agar Tidak Hilangkan Barang BuktiPada 18 Februari 2025, Bareskrim Polri menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen SHGB dan SHM terkait lahan pagar laut di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten.
Keempatnya yakni Kades Kohod, Arsin bin Sanip, Sekretaris Desa Kohod, Ujang Karta; serta dua penerima kuasa berinisial SP dan CE.
Dan pada Senin, 24 Februari 2025, penyidik Dittipidum Bareskrim memanggil keempat orang tersebut untuk menjalani pemeriksaan perdana selaku tersangka kasus ini.
Arsin, Ujang Karta, SP dan CE didampingi pengacara masing-masing memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut.

Tak dinyana, usai menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka selama sekitar 11 jam, Arsin cs akhirnya ditahan penyidik.
Keempatnya ditahan di Rutan Bareskrim Polri untuk kepentingan penyidikan.
"Kepada empat orang tersangka kita putuskan kita laksanakan penahanan," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025) malam.
Djuhandhani menjelaskan, Arsin cs ditahan atas alasan obyektivitas dari tim penyidik.
Yakni agar tersangka tidak melarikan diri, tersangka tidak melarikan barang bukti dan tidak mengulangi perbuatannya.
"Kita takutnya mengulangi perbuatan dengan berbagai kewenangan yang dia miliki," ujarnya saat itu.
Selain itu, penahanan dilakukan guna melengkapi berkas yang nantinya akan dikoordinasikan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Kami terus kembangkan keterkaitan penanganan perkara lebih lanjut sampai tuntas, semoga berkas segera P21," tukasnya.
Tag: #istri #kades #kohod #syok #hingga #kurung #diri #kamar #rumah #dijaga #ketat #pengawal