Pengeroyokan Sabtu Pekan Lalu jadi Pemicu Penyerangan Polres Tarakan
Ilustrasi pengeroyokan dan penganiayaan. (Dimas Pradipta/JawaPos.com)
10:56
26 Februari 2025

Pengeroyokan Sabtu Pekan Lalu jadi Pemicu Penyerangan Polres Tarakan

 

- Kodam VI/Mulawarman membeber pemicu penyerangan Polres Tarakan oleh sejumlah prajurit TNI AD pada Senin tengah malam (24/2). Mereka menyebut peristiwa itu bermula dari insiden pengeroyokan seorang personel Batalyon Infanteri (Yonif) 614/Raja Pandita pada Sabtu pekan lalu (22/2).

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha dalam keterangan resmi pada Rabu (26/2) menyampaikan, insiden tersebut diduga dilakukan oleh lebih kurang lima orang personel Polres Tarakan. Berdasar mediasi awal pasca insiden tersebut, kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan persoalan itu.

Personel Polres Tarakan sepakat untuk memberikan biaya pengobatan Rp 10 juta kepada korban pengeroyokan dari Yonif 614/Raja Pandita. Namun, kesepakatan itu tidak kunjung ditunaikan. Buntutnya, sekitar 20 personel Yonif 614/Raja Pandita mendatangi Polres Tarakan pada Senin tengah malam.

Mereka mencari lima polisi yang diduga telah mengeroyok personel  Yonif 614/Raja Pandita. Sayangnya, langkah itu dibarengi dengan pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca di kantor Polres Tarakan. Tidak hanya itu, snan orang personel Polres Tarakan mengalami luka-luka.

”Setelah kejadian, Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kalimantan Utara langsung berkoordinasi untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan aturan yang berlaku,” tulis keterangan resmi tersebut.

Tidak hanya itu, sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, Kodam VI/Mulawarman mengirim tim untuk melakukan perbaikan fasilitas kantor Polres Tarakan yang rusak pasca aksi penyerangan pada Senin tengah malam. Tim tersebut berasal dari Yonif 613/Raja Pandita. Perbaikan kerusakan itu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik  antara TNI dan Polri. 

Sebelumnya, Kodam VI/Mulawarman memastikan telah memeriksa semua prajurit TNI AD yang tengah menjalani Bantuan Penugasan (BP) di Satuan Tugas (Satgas) Yonif 614/Raja Pandita dan diduga terlibat dalam penyerangan Polres Tarakan pada Senin tengah malam. Mereka juga menegaskan bahwa situasi dan kondisi di Tarakan saat ini tetap kondusif. 

Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto menyampaikan hal itu melalui keterangan resmi pada Selasa (25/2). ”Saat ini, seluruh personel yang terlibat dalam Bantuan Penugasan telah dikonsolidasikan dan menjalani pemeriksaan sesuai prosedur. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab komando serta komitmen dalam menjaga disiplin prajurit,” kata dia.

Menurut Kristiyanto, peristiwa yang terjadi pada 23.30 WITA itu merupakan kesalahpahaman semata. Kodam VI/Mulawarman bersama Korem 092/Maharajalila dan Brigif 24/BC sudah mengambil langkah cepat dan terukur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara profesional. 

”Seluruh pihak, termasuk jajaran Polres Tarakan, telah berkoordinasi dan melaksanakan mediasi guna menghindari eskalasi lebih lanjut,” kata dia.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #pengeroyokan #sabtu #pekan #lalu #jadi #pemicu #penyerangan #polres #tarakan

KOMENTAR