Dirut Pertamina Raih Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup

- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri meraih penghargaan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 

Penghargaan itu diberikan dalam Anugerah Lingkungan Proper di Sasono Langen Budoyo, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (24/2/2025).

Simon mengatakan, penghargaan itu merupakan wujud komitmen Pertamina untuk terus mendorong pembangunan berkelanjutan dan dalam upaya pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

“Saya persembahkan penghargaan ini untuk seluruh perwira Pertamina yang terus-menerus memberikan kerja terbaik bagi kemajuan perusahaan, kehidupan sosial seluruh masyarakat, dan kelestarian lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers.

Simon menegaskan, sebagai badan usaha milik negara (BUMN), Pertamina terus berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi.

Hal tersebut dijalankan melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). 

Berbagai program TJSL yang dijalankan Pertamina, antara lain kebermanfaatan energi untuk pangan sehat dan berkelanjutan, pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pemberdayaan difabel, dan Desa Energi Berdikari.

Dalam mendukung pangan sehat, sepanjang 2024, Pertamina menanam lebih dari 8 juta mangrove dan pohon produktif sehingga mampu memproduksi 15.762,6 ton produksi pangan per tahun.

Pertamina juga memberikan edukasi yang menjangkau 35.000 peserta melalui program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), serta penanganan gizi kepada 18.000 bayi.

Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Pertamina memberikan fasilitas permodalan kepada 73.000 UMKM dan memberikan lapangan kerja kepada 36.000 orang.  

Pendapatan UMKM yang difasilitas Pertamina pun meningkat dengan nilai mencapai Rp 24 miliar per tahun.

Selain itu, Pertamina memberdayakan 22.000 UMKM perempuan, dengan 2.500 UMKM telah berhasil naik kelas melalui UMK Academy dan Rumah BUMN Pertamina. 

Kemudian, sebanyak 2.900 usaha Sahabat Difabel meningkat dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1,9 miliar.

Dalam mendukung pemanfaatan energi bersih, Pertamina membangun Desa Energi Berdikari di 159 desa di seluruh Indonesia. Program ini memberikan dampak positif bagi 35.746 kepala keluarga (KK). 

Adapun program Desa Energi Berdikari menghasilkan energi bersih sebesar 733.559 watt peak (Wp) per tahun, serta biogas dan metana sebesar 846.180 metrik ton per tahun.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, program TJSL merupakan komitmen Pertamina mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs).

Program TJSL itu juga bagian dalam menjalankan Asta Cita pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia (SDM), mewujudkan swasembada energi dan swasembada pangan, serta menggerakan perekonomian nasional. 

Fadjar menegaskan, Pertamina terus melakukan inovasi dalam menjalankan Program TJSL. 

“Sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan, kami berharap upaya TJSL Pertamina bisa menciptakan multiplier effect sehingga berdampak luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Untuk dketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Hal ini dilakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Tag:  #dirut #pertamina #raih #green #leadership #utama #dari #kementerian #lingkungan #hidup