Donasikan Rp 260 Juta, Kuku Bima Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing di Lebak
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, lewat salah satu produk unggulannya yaitu Kuku Bima, menyerahkan bantuan Rp 260 juta untuk kegiatan operasi gratis sumbing bibir dan langit-langit di RS Misi Lebak, Banten, Sabtu (22/2/2025).(KOMPAS.com/Acep Nazmudin)
10:26
24 Februari 2025

Donasikan Rp 260 Juta, Kuku Bima Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing di Lebak

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) lewat suplemen kesehatan Kuku Bima menggelar operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut secara gratis di RS Misi Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (22/2/2025).

Operasi ini digelar berkat kerja sama dengan Smile Train dan menyasar 40 pasien di Kabupaten Lebak dan sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut, Sido Muncul menyerahkan donasi Rp 260 juta untuk penyelenggaraan operasi bibir sumbing.

Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat mengatakan, operasi gratis ini merupakan kegiatan bakti sosial pertama pihaknya pada 2025.

"Kami bisa merasakan bahwa anak-anak yang menderita bibir sumbing kesulitan untuk makan dan kurang percaya diri terhadap penampilannya. Oleh karena itu, hari ini, kami kembali memberikan bantuan operasi sumbing bibir gratis bagi 40 penderita," kata Irwan di RS Misi Lebak.

Irwan mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari upaya Sido Muncul untuk berkontribusi pada masalah kesehatan yang ada di Indonesia.

Dia pun berharap, bantuan ini menginspirasi berbagai pihak untuk ikut terlibat menyelenggarakan kegiatan serupa. Apalagi, kata dia, angka penderita bibir sumbing di Indonesia tergolong masih tinggi.

"Semakin banyak yang mengadakan, mudah-mudahan semakin banyak pula yang bisa terobati,” tambah Irwan.

Di kesempatan itu, Irwan juga menceritakan kisah masa kecilnya yang kerap sakit-sakitan. Hal itu ia lakukan untuk menginspirasi para orangtua agar lebih kuat dan semangat dalam menjalani hidup, walaupun memiliki anak yang mengalami bibir sumbing.

"Ibu-ibu yang anaknya mengalami bibir sumbing, itu hal yang berat. Karena pengalaman hidup saya itu, ketika melihat orang sakit, saya ingin membantu," ujar dia.

Direktur RS Misi Lebak Drg Palti Siregar, M Kes (MMR) mengaku bangga dan berterima kasih kepada Sido Muncul dan Smile Train Indonesia karena telah menjadi bagian dari kegiatan ini.

Dia mengatakan, kegiatan ini digelar selama dua hari, yakni 22-23 Februari 2025. Pada hari pertama, akan ada 11 pasien yang dioperasi dari total 40 pasien anak yang mendaftar.

Meski demikian, kata dia, RS Misi juga terus membuka pendaftaran untuk masyarakat yang hendak operasi bibir sumbing karena program bersama Smile Train terus berjalan secara berkelanjutan.

"Kami selalu berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas bagi masyarakat di Rangkasbitung. Terus terang, (operasi bibir sumbing) ini bagian dari pelayanan kami," kata dia.

Operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut secara gratis di RS Misi Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (22/2/2025), menyasar 40 pasien. KOMPAS.com/Acep Nazmudin Operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut secara gratis di RS Misi Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (22/2/2025), menyasar 40 pasien.

Country Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati mengatakan bahwa bantuan operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut ini terbuka untuk seluruh masyarakat yang bisa menjangkau RS Misi.

Ia pun mengajak warga untuk memanfaatkan program operasi bibir sumbing ini agar tidak terlambat penanganannya. Sebab, beberapa anak yang ikut program sudah lumayan besar.

“Kegiatan ini gratis, jadi warga tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun,” tuturnya.

Salah satu Pendiri Yayasan Hayandra Peduli yang juga dokter spesialis bedah plastik dari Klinik Hayandra, Dr dr Karina, SpBP-RE, mengatakan bahwa operasi sumbing dan langit-langit penting dilakukan karena berpengaruh terhadap kualitas hidup bagi penderitanya.

"(Bibir sumbing tidak) mengancam jiwa, tapi kualitas hidup. Jadi, anak-anak (dengan bibir sumbing) ini biasanya pada umur kelas dua atau tiga SD mulai mogok sekolah ya. Padahal, mereka tidak ada masalah apa-apa di prestasinya dan ini sangat disayangkan karena merekalah generasi penerus bangsa kita," ujar Karina yang juga turun langsung menangani operasi para pasien.

Karina mengatakan, dokter dari Yayasan Hayandra secara berkelanjutan akan datang ke RS Misi Lebak untuk menangani pasien bibir sumbing. Yayasan Hayandra sendiri merupakan mitra resmi dari Smile Train Indonesia.

Datang jauh 140 km untuk operasi

Kegiatan operasi gratis bibir sumbing disambut antusias oleh warga Kabupaten Lebak. Warga yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya berasal dari Rangkasbitung, tapi juga dari wilayah selatan Kabupaten Lebak yang lokasinya cukup jauh dari RS Misi.

Salah satu pasien, Nuraeni (8), datang dari Kecamatan Bayah yang berjarak sekitar 140 km dari Rangkasbitung.

Nuraini datang ke Rangkasbitung diajak oleh guru sekolahnya, Tri Raniati, untuk ikut operasi bibir sumbing secara gratis. Adapun orangtua Nuraini, kata Tri, tidak bisa datang karena harus bekerja sehingga diwakili oleh dia.

"Saya dengar ada operasi gratis. Saya izin ke orangtuanya untuk bawa Nuraini. Akhirnya, saya ke sini sampai menginap karena lokasinya jauh," kata Tri di RS Misi Lebak. Nuraini akan menjalankan operasi pada hari pertama.

Selain Nuraini, juga ada pasien lain bernama Abil (6). Abil didaftarkan dalam program ini untuk mengikuti operasi langit-langit mulut. Orangtua Abil, Sulastri, mengatakan bahwa anaknya pernah mendapatkan operasi bibir sumbing pada usia dua tahun.

"Dulu pakai BPJS, sekarang, alhamdulillah, dapat kesempatan operasi lagi dan gratis," ujar Sulastri.

Sulastri mengatakan, Abil akan langsung dioperasi pada hari pertama. Dia pun bersyukur, Abil dinyatakan sehat sehingga bisa langsung operasi tanpa proses yang rumit.

"Tadi sudah ambil darah. Sebentar lagi tunggu giliran untuk operasi, mohon doanya ya," ujar Sulastri.

Editor: Acep Nazmudin

Tag:  #donasikan #juta #kuku #bima #sido #muncul #gelar #operasi #bibir #sumbing #lebak

KOMENTAR