



Marak Demo Indonesia Gelap, Pakar Hukum Sebut Pemicunya Adalah Ekonomi dan Lemahnya Komunikasi Pemerintah
- Unjuk rasa Indonesia Gelap dalam beberapa waktu terakhir terjadi di sejumlah wilayah. Banyak mahasiswa turun ke jalan menyuaran kritik dan berbagai permintaan atas kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pakar Hukum Henry Indraguna menilai, ada banyak alasan di balik peristiwa ini. Pemicu utama diawali dari masalah ekonomi sampai kebebasan berbicara yang dianggap dibatasi. Selain itu, gaya komunikasi yang kurang bisa diterima oleh rakyat.
"Ketika harga-harga barang naik, lapangan pekerjaan terbatas mengakibatkan banyak pengangguran. Lalu terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar, tentu aja rakyat merasa tertekan sehingga demo yang dilakukan mahasiswa sebagai amplifikasi suara," ujar Henry, Minggu (23/2).
Henry juga menyoroti kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini dianggap sebagai bentuk tidak keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil.
Unjuk rasa, kata Henry, juga didasari oleh penilaian rakyat atas penegakan hukum yang belum memenuhi rasa keadilan sosial. Sementara masih banyak rakyat yang belum mendapatkan penghidupan layak.
"Berbagai saluran untuk protes ternyata juga belum mendinginkan suasana. Selain itu persoalan penegakan hukum terutama korupsi, juga ikut memperburuk situasi. Sehingga rakyat menilai bahwa negara belum berlaku adil untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia seperti amanah konstitusi," jelasnya.
"Pemerintah kita lihat sudah berusaha sekuat kemampuan mewujudkan hal ini. Tentu ada perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat sehingga apa yang dilakukan pemerintah belum dianggap cukup bijaksana untuk berpihak kepada rakyatnya," imbuh Henry.
Atas dari itu, dia menawarkan beberapa solusi agar unjuk rasa tidak menerus terjadi. Pertama semua penyelenggara negara harus melahirkan pengelolaan uang rakyat secara transparan memberikan pelayanan publik maksimal.
Kedua adalah fokus kerja pemerintah harus memprioritaskan pelaksanaan kebijakan yang benar-benar mendorong kesejahteraan masyarakat. Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan yang padat karya, memberikan bantuan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memberi perhatian lebih pada rakyat yang terhimpit kondisi ekonomi.
Terakhir, penyebab utama semua adalah kebuntuan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan pembantu Presiden antara satu dengan lainnya tidak konsisten bahkan sering terperangkap kepentingan ego masing-masing kementerian atau lembaga. Sehingga dianggap rakyat bahwa kebijakan yang diambil Kepala Negara malah tidak berpihak kepada rakyat.
Tag: #marak #demo #indonesia #gelap #pakar #hukum #sebut #pemicunya #adalah #ekonomi #lemahnya #komunikasi #pemerintah