Massa Aksi Indonesia Gelap Nyanyikan Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Band Sukatani di Patung Kuda
AKSI INDONESIA GELAP - Ratusan pengunjuk rasa peserta Aksi Indonesia Gelap menari dan menyanyikan lagu Bayar Bayar Bayar karya Band Sukatani, di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025). Momen ini terjadi saat para peserta aksi menyambut kedatangan rombongan peserta aksi lainnya. 
16:16
21 Februari 2025

Massa Aksi Indonesia Gelap Nyanyikan Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Band Sukatani di Patung Kuda

- Ratusan pengunjuk rasa kembali menggelar 'Aksi Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Yang berbeda, kali ini massa berunjuk rasa menyanyikan lagu "Bayar Bayar Bayar" karya Band Sukatani.

Diketahui, kini Band Sukatani tengah viral di media sosial lantaran membuat video permintaan maaf kepada institusi Polri imbas lagu Bayar Bayar Bayar karya mereka yang mengandung kritik terhadap kepolisian.

Pantauan Tribunnews.com di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, sekira pukul 15.23 WIB, ratusan peserta aksi menyambut kedatangan rombongan peserta aksi lainnya.

Rombongan peserta aksi yang baru datang tersebut baru saja melakukan long march dari titik kumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Lagu Band Sukatani "Bayar Bayar Bayar" bergemuruh dari pengeras suara mobil komando aksi yang datang bersama rombongan demonstran dari TIM.

"Bayar, bayar, bayar polisi," demikian lirik lagu tersebut yang diteriakkan para peserta aksi.

Tak hanya bernyanyi, mereka menari bersama seiring ritme lagu yang sedang viral di media sosial tersebut.

Selain itu, para demonstran tampak mencoret pagar beton pembatas antara pihak kepolisian dengan massa aksi dengan pylox.

Adapun tulisan di tembok beton pembatas itu, yakni "1312" yang merupakan simbol sindiran terhadap polisi.

Di sisi lain, sejumlah personel kepolisian yang tengah bertugas mengamankan aksi tampak menyaksikan momen ini.

Seperti diketahui, baru-baru ini band Sukatani dan lagu Bayar Bayar Bayar viral di media sosial lantaran liriknya mengkritik polisi.

Namun, tak lama, band Punk New Wave asal Purbalingga, Jawa Tengah ini meminta maaf ke Polri.

Selain itu, mereka juga klarifikasi soal tujuan dari lagu itu.

Pernyataan resmi itu disampaikan dua personelnya, Muhammad Syifa Al Utfi dan Novi Chira Indriyaki pada Kamis (20/2/2025).

Mereka menegaskan, lagu itu ditujukan untuk oknum polisi yang melanggar aturan, bukan untuk institusi Polri secara keseluruhan.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’ yang liriknya menyebut ‘bayar polisi’, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial, termasuk Spotify,” ujar Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy di Instagram, dikutip Kamis.

Electroguy menambahkan, lagu tersebut dibuat sebagai bentuk kritik terhadap oknum yang menyalahgunakan wewenangnya, bukan untuk mencoreng nama baik kepolisian.

Dalam kesempatan yang sama, mereka juga meminta kepada seluruh pengguna media sosial yang telah mengunggah lagu tersebut agar menghapusnya untuk menghindari risiko hukum di kemudian hari.

“Kami mengimbau kepada semua pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’ agar menghapus dan menarik semua video menggunakan lagu tersebut.

Karena apabila ada risiko di kemudian hari, itu sudah bukan tanggung jawab kami dari band Sukatani,” tambah Novi Chitra Indriyaki alias Twistter Angels.

Kapolri Anggap Miskomunikasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait pembentukan desk Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal dan TPPO di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/1/2025). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait pembentukan desk Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal dan TPPO di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/1/2025). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara setelah band punk Sukatani meminta maaf kepada dirinya terkait lagu berjudul "Bayar, Bayar, Bayar", di mana liriknya mengandung unsur "bayar polisi". Listyo Sigit mengaku, tidak masalah dengan lagu yang diciptakan oleh Sukatani tersebut.

"Tidak ada masalah," ujar Kapolri dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

Listyo Sigit mengatakan, terdapat miskomunikasi terkait hal-hal yang berujung pada penghapusan lagu "Bayar, Bayar, Bayar" dan permintaan maaf Sukatani kepada dirinya.

Hanya saja, Kapolri tidak menjawab saat ditanya perihal miskomunikasi apa yang terjadi. Sigit hanya menyebut bahwa kini segalanya telah diluruskan.

"Mungkin ada miss, namun sudah diluruskan," kata Listyo Sigit.

 

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #massa #aksi #indonesia #gelap #nyanyikan #lagu #bayar #bayar #bayar #band #sukatani #patung #kuda

KOMENTAR