Burhanuddin Muhtadi: Tindak Pidana yang Paling Tidak Dieksekusi adalah Pemilu, Polisi Takut
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi yang digelar secara daring dan luring, Kamis (20/2/2025).()
17:26
20 Februari 2025

Burhanuddin Muhtadi: Tindak Pidana yang Paling Tidak Dieksekusi adalah Pemilu, Polisi Takut

- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, tindak pidana yang tidak dieksekusi oleh aparat hukum adalah tindak pidana pemilu.

Hal itu dikatakan Burhanuddin dalam diskusi publik bertema "Demokrasi Cukong." Ia memaparkan tentang maraknya politik uang yang terjadi saat penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

Akibatnya, hukum pidana untuk menindak politik uang pun menjadi lemah.

"Dan (akhirnya) ketemu dengan law enforcement yang lemah. Tindak pidana yang paling tidak dieksekusi oleh aparat hukum adalah tindak pidana pemilu," ucap Burhanuddin dalam diskusi yang digelar secara daring dan luring, Kamis (20/2/2025).

Burhanuddin menyebutkan, hukum pidana politik umumnya berkaitan dengan calon pejabat, sehingga eksekusi tindak pidana politik menjadi yang paling sedikit.

"Karena umumnya berkaitan dengan calon pejabat politik. Jadi, takut juga itu polisi. Umumnya begitu ya. Tindak pidana yang paling sedikit eksekusinya," imbuhnya.

Di samping itu, Burhanuddin menjelaskan alasan efek politik uang terlihat kecil meskipun sangat konsekuensial.

"Mengapa? Karena teori ini mengajarkan uang itu tidak semata-mata untuk mengubah pilihan orang, tetapi untuk mengkontrasi lawan," ucapnya.

Burhanuddin menyebutkan bahwa istilah yang dipakai oleh para politisi adalah untuk menjaga basis supaya tidak dipenetrasi oleh lawan.

"Akibatnya, yang penting basis yang mereka sudah santuni itu tidak pindah ke lain hati. Makanya, efeknya tidak terlalu besar," kata dia.

Burhanuddin melanjutkan bahwa mereka yang khawatir pesaingnya akan melakukan serangan fajar, mau tidak mau akhirnya melakukan hal yang serupa.

Sebab, apabila tidak ikut dalam praktik politik uang itu, politikus tersebut berisiko kalah dalam pertarungan pemilu.

Hal ini yang disebut sebagai "Prisoner's Dilemma" atau dilema narapidana/tahanan.

"Dalam konteks dilema narapidana ini adalah daripada mereka dirugikan kalau tidak melakukan politik uang. Akhirnya semua melakukan. Ini yang jebakan dilema tahanan," ucapnya.

Editor: Firda Janati

Tag:  #burhanuddin #muhtadi #tindak #pidana #yang #paling #tidak #dieksekusi #adalah #pemilu #polisi #takut

KOMENTAR