



Anak Bos Rental Praktekan Pelaku saat Menembak sang Ayah: dari Dalam Mobil, Sambil Merokok
Hal ini dilakukannya saat menjadi saksi mahkota dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Militer Jakarta, Selasa (18/2/2025).
"Dalam video itu ada juga (pelaku) menembak sambil merokok itu Pak," kata Agam.
"Ada (videonya)? Dari dalam mobil itu? Sambil merokok tembak gini (mempraktekan gestur menembak)" tanya oditur militer.
Lalu, Agam meminta izin kepada oditur militer untuk mempraktekan momen terdakwa menembak sang ayah sembari merokok.
"Boleh saya praktekan, Pak?" tanya Agam.
"Coba praktekan, berdiri. Mohon izin Yang Mulia," kata oditur militer.
Kemudian, Agam pun mempraktekan ketika terdakwa menembak sang ayah, terdakwa keluar dari mobil sembari merokok.
Lalu, berdasarkan kesaksian Agam, terdakwa kembali ke mobil Daihatsu Sigra berwarna hitam.
"Dengan jalan santainya? Merasa tidak ada beban jalan santai, sembari merokok dan menenteng senjata?" tanya oditur militer.
"Iya pak, seperti itu," jawab Agam.
Kemudian, oditur militer bertanya lagi apakah Agam masih menyimpan video yang merekam peristiwa tersebut. Agam pun mengiyakan.
Lantas, oditur bakal meminta izin kepada hakim agar video tersebut diputarkan saat sidang.
"Ada videonya?" tanya oditur.
"Ada, ada Pak. Nanti saya bawa," jawab Agam.
"Nanti akan kita buka di sini, kita mohonkan kepada majelis. Kita buka semua," kata oditur.
Bantah Kesaksian Agam, Sertu Rafsin Sebut Tak Sadar Rokoknya Terjepit
Terdakwa ketiga, Sersan Satu (Sertu) Rafsin Hermawan membantah bahwa rekannya yaitu Kelasi Kepala Bambang Apriatmojo memang berniat menembak Ilyas sembari merokok.
Dia berdalih rekannya tidak sadar telah menenteng rokok saat melakukan penembakan.
"Tanpa kami sadari, rokok kami terjepit karena keadaan saat itu sangat panik Yang Mulia," kata Sertu Rafsin.
Namun, hakim merasa bantahan Sertu Rafsin tidak masuk akal.
Sertu Rafsin pun lantas menjelaskan bahwa saat penembakan, dirinya dan terdakwa lain tidak sembari menghisap rokok meski mengakui menenteng rokok.
"Terjepit di mana? Terjepit di jari-jari kamu?" tanya hakim.
"Siap, Yang Mulia," jawab Sertu Rafsin.
"Gimana sih? Ngerokok ya begini (sembari memeragakan)," kata hakim.
"Siap Yang Mulia, tapi tidak sambil menghisap. Kami hanya keberatan (kesaksian Agam) bahwa kami sambil menghisap," jawab Sertu Rafsin.
"Keberatan sambil menghisap tapi membawa rokok?" tanya hakim.
"Siap," jawab Sertu Rafsin.
Pada momen tersebut, hakim ketua bertanya ke Agam terkait bantahan dari Sertu Rafsin.
Namun, Agam tetap bersikukuh bahwa dirinya melihat pada saat penembakan, para terdakwa menghisap rokok.
Dia menegaskan kesaksiannya tersebut berdasarkan bukti video yang dimilikinya.
"Bukan sambil menghisap. Tapi megang (pistol) sambil megang rokok, tapi tidak sambil menghisap, bagaimana saksi?" tanya hakim.
"Ya terserah Yang Mulia, saya juga ada buktinya," jawab Agam.
Sebagai informasi, ketiga terdakwa dijerat dengan pasal yang berbeda.
Adapun Bambang dan Akbar Adli dijerat dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara paling lama seumur hidup.
Sementara, Rafsin didakwa dengan Pasal 480 ke-1 KUHP tentang penadahan juncto Pasal 55 tentang penyertaan tindak pidana ayat 1 ke-1 KUHP.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Tag: #anak #rental #praktekan #pelaku #saat #menembak #sang #ayah #dari #dalam #mobil #sambil #merokok