



Gap Digital Talent Tinggi, Komdigi Gandeng Alibaba hingga Microsoft
- Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan, saat ini terdapat digital gap teknologi yang harus diatasi.
Dari 4 juta talent digital yang dibutuhkan, saat ini baru 2,5 juta yang sudah bisa tersuplai.
“Bahkan sampai dengan 2030 kita masih ada gap sekitar hampir 9 juta,” ujar Nezar di Komdigi, Senin (17/2/2025).
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menjalin kolaborasi dengan berbagai perusahaan digital, mulai dari Microsoft hingga Alibaba.
“Oh, kita berkolaborasi dengan banyak (pelaku digital) untuk mengejar ataupun menutup yang namanya digital talent gap itu,” kata Nezar.
Dia bilang, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi global, universitas, hingga komunitas.
“Kita akan bekerja sama dengan berbagai tech companies, universitas, hingga komunitas-komunitas ya untuk pelatihan-pelatihan meningkatkan kapasitas digital talent kita,” ungkapnya.
“Oh, ada banyak seperti Microsoft, Google, IBM, Amazon, Alibaba, Huawei, NCTE, ada beberapa perusahaan-perusahaan teknologi global yang bekerja sama dengan kita,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dalam berbagai sektor.
AI juga membawa perubahan besar dalam cara masyarakat bekerja, berinovasi, dan berinteraksi.
Komdigi menegaskan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk transformasi digital, serta menyiapkan digital talent yang lebih cakap untuk menghadapi perubahan-perubahan di tingkat global yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini.
“Kami masih harus monitor, karena masih ada digital gap yang harus diatasi,” tegasnya.
Tag: #digital #talent #tinggi #komdigi #gandeng #alibaba #hingga #microsoft