Menteri P2MI Akan Cek Hasil Penyelidikan Internal Malaysia Terkait Penembakan WNI
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding saat berada di Unisma, Sabtu (11/1/2025).(KOMPAS.com/ Nugraha Perdana )
19:36
16 Februari 2025

Menteri P2MI Akan Cek Hasil Penyelidikan Internal Malaysia Terkait Penembakan WNI

- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding akan mengecek penyelidikan terkait penembakan warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat, 24 Januari 2025.

“Saya cek ya (penyelidikan penembakan WNI oleh internal Malaysia),” kata Abdul Kadir Karding saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (16/2/2025).

Namun, Abdul Kadir Karding enggan merinci lebih jauh terkait dengan perkembangan dari penanganan kasus penembakan pekerja migran asal Indonesia tersebut.

Sebelumnya, pemerintah Malaysia mengungkap fakta baru terkait penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, pada Sabtu (15/2/2025), menyebut bahwa penyelidikan internal sedang dilakukan terkait adanya kemungkinan pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) penggunaan senjata api oleh petugas APMM.

Dia memastikan, APMM tengah melakukan penyelidikan internal atas insiden penembakan WNI.

Di samping itu, menurut dia, kepolisian Malaysia juga sedang melakukan penyelidikan terpisah untuk menentukan apakah ada pelanggaran dalam pelaksanaan tugas selama kejadian pada Januari lalu tersebut.

"Penyelidikan dilakukan dalam dua tahap, pertama oleh APMM secara internal, dan kedua oleh kepolisian yang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan apakah ada pelanggaran dalam pelaksanaan tugas," ujar Saifuddin setelah menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 APMM di Karpal Singh Drive pada Sabtu, dikutip dari The Star.

Saifuddin menyadari bahwa petugas APMM sering menghadapi situasi yang mengancam nyawa saat menjalankan tugas.

"Dalam kasus ini, saat insiden penembakan terjadi, aparat harus menilai situasi di tengah laut pada pukul 03.00 pagi dalam kondisi gelap. Kita hanya bisa memahami situasi sepenuhnya jika kita menempatkan diri dalam posisi mereka (aparat APMM)," katanya.

Meski demikian, Saifuddin menekankan bahwa tindakan yang diambil oleh petugas APMM dalam situasi apa pun harus tetap sesuai dengan SOP, termasuk penggunaan senjata api dan protokol lainnya.

"Individu asing yang terlibat dalam insiden ini dikaitkan dengan aktivitas penyelundupan migran. Penyelidikan kepolisian masih berlangsung, dan mereka telah menangkap seorang individu yang berperan sebagai 'pengangkut' beberapa hari setelah kejadian," ujar Saifuddin.

"Penyelidikan akan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Anti-Perdagangan Orang dan Anti-Penyelundupan Migran (Atipsom) Malaysia. Saya akan memberikan pembaruan kepada media dari waktu ke waktu," katanya lagi.

Editor: Kiki Safitri

Tag:  #menteri #p2mi #akan #hasil #penyelidikan #internal #malaysia #terkait #penembakan

KOMENTAR