Kades Kohod Bantah Jadi Aktor Parag Laut di Perairan Tangerang, Bareskrim Bakal Uji Pengakuannya
KADES KOHOD - Arsin, Kades Kohod (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (14/2/2025). Terungkap keberadaannya saat rumah digeledah Bareskrim. 
12:31
15 Februari 2025

Kades Kohod Bantah Jadi Aktor Parag Laut di Perairan Tangerang, Bareskrim Bakal Uji Pengakuannya

Bareskrim Polri hingga kini masih melakukan penyidikan terkait dugaan pemalsuan dokumen SHM dan SHGB pagar laut di perairan Tangerang.

Dalam hal ini, kubu Kades Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin Bin Asip sendiri sudah membantah jika menjadi aktor dalam penerbitan sertifikat tersebut.

Meski begitu, pihak Bareskrim Polri tak mempermasalahkan jika Arsin membantah karena bukan merupakan penilaian bagi penyidik.

"Ya kalau perkara dia menyampaikan di media atau menyampaikan ke luar, itu bukan sebuah penilaian bagi kami," ungkap Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangannya dikutip, Sabtu (15/2/2025).

Menurut Djuhandani, penyidik saat ini tengah menguji hasil pemeriksaan maupun alat bukti yang didapat sehingga kasus ini naik ke penyidikan atau ditemukan adanya unsur pidana.

"Yang kami uji adalah saat pemeriksaan dan saat pemeriksaan keterangan-keterangan yang yang disampaikan baik itu menyangkal dan lain sebagainya, itu kami persilahkan," jelasnya.

"Pada prinsipnya keterangan saksi nanti akan kami uji dalam proses-proses gelar maupun pembuktian lainnya," sambungnya.

Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip membantah menjadi aktor utama dalam kasus pagar laut di perairan Tangerang yang kini tengah menjadi polemik lantaran dugaan pemalsuan SHM dan SHGB.

Hal ini diungkap kuasa hukum Arsin, Yunihar saat melakukan konferensi pers di rumah Arsin di Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (14/2/2025) malam.

"Bahwa tidak benar klien kami sebagai aktor pemagaran laut ataupun penerbitan SHM maupun SHGB yang saat ini viral," kata Yunihar kepada wartawan.

Dia mengatakan kliennya malah merupakan korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi.

"Kepala Desa Kohot juga sebagai korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi dan terlalu percaya kepada pihak ketiga yang berinisial SP dan C pada pertengahan lalu, pada pertengahan 2022," ucapnya.

Pihak ketiga itu, kata Yunihar, menawarkan bantuan untuk mengurus peningkatan alas hak tanah berupa tanah garap milik sejumlah warga menjadi sertifikat.

"Bahwa klien kami tidak mengetahui secara detail dan tidak terlibat terhadap penerbitan SHM maupun SHGB, klien kami menduga itu semua dilakukan dan diurus oleh pihak ketiga tadi yang dimaksud terhadap banyaknya pemberitaan yang beredar melalui media masa atau media sosial," ucapnya.

Dengan begitu, Yunihar berharap agar seluruh masyarakat untuk mengedapankan asas praduga tak bersalah dan tidak menyebarkan informasi tidak benar atau hoaks.

Sebelum itu Arsin sempat dikabarkan menghilang. Ada yang menyebutnya kabur ke luar negeri.

Namun, akhirnya ia muncul ke publik setelah keberadaannya sempat tak diketahui. 

Arsin muncul dalam konferensi pers bersama dua pengacaranya pada Jumat (14/2/2025). 

Kades Kohod itu tampak mengenakan kemeja pendek berwarna putih dilengkapi peci hitam. 

Dalam kesempatan tersebut, Arsin meminta maaf kepada publik khususnya warga Desa Kohod atas kegaduhan pagar laut di perairan Tangerang itu. 

"Saya Arsin bin Asip, secara pribadi maupun jabatan saya sebagai kepala desa, atas kegaduhan di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kita harapkan. Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati, saya izin menyampaikan permohonan maaf saya, khusus pada warga Kohod dan seluruh warga Indonesia, " ujar Arsin, Jumat (14/2/2025). 

Arsin mengaku menjadi korban dalam kasus terkait pembuatan surat izin berupa hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) di atas lahan pagar laut Tangerang tersebut.

"Bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain," ucapnya.

"Tentunya ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan dan ketidakhati-hatian yang saya dapat lakukan," lanjutnya. 

Editor: Willem Jonata

Tag:  #kades #kohod #bantah #jadi #aktor #parag #laut #perairan #tangerang #bareskrim #bakal #pengakuannya

KOMENTAR