



Amukan Claudio Ranieri Pecah Usai AS Roma Ditahan Porto, Sebut Wasit Tak Pantas Dihormati
- AS Roma gagal menang dalam lawatan ke Portugal. Menghadapi FC Porto di leg pertama play off 16 besar Liga Europa, Jumat (14/2) dinihari WIB pasukan Claudio Ranieri tertahan 1-1.
Padahal AS Roma mampu unggul lebih dulu. Zeki Celik membuka keunggulan pada masa injury time babak pertama.
Memasuki babak kedua performa Serigala Ibu Kota menurun. Situasi ini dimanfaatkan Porto untuk menyamakan kedudukan lewat Francisco Moura.
Dalam upaya meraih kemenangan, Il Lupi justru harus bermain dengan 10 orang. Bryan Cristante diusir wasit menit ke-72.
Inilah yang mengganggu Claudio Ranieri usai pertandingan. Menurutnya kartu merah Cristante tidak beralasan.
Secara keseluruhan dia juga kecewa dengan kepemimpinan wasit Tobias Stieler. Sampai-sampai ia merasa pengadil asal Jerman tidak perlu dihormati.
“Saya tidak ingin melihat mereka memberi hormat kepadanya karena dia tidak pantas diberi hormat. Kita melihat hal seperti ini di ajang internasional,” kata pelatih berjuluk The Tinkerman.
“Ia mengelilingi kami dan mengancam kartu kepda beberapa orang dan memberikannya kepada yang lain. Menurut saya dia seperti menunggu sesuatu terjadi di dalam area penalti untuk memberi kemenangan tuan rumah,” lanjutnya.
Kekesalan mantan nakhoda Leicester City cukup beralasan. Selain kartu merah Bryan Cristante, wasit juga memberikan delapan kartu kuning untuk pemain AS Roma.
Asisten Ranieri juga tidak luput dari kartu. Hal ini berbanding terbalik dengan hanya tiga kartu kuning untuk FC Porto.
Memang, tidak semua keputusan Tobias Stieler salah. Hanya saja allenatore Il Lupi melihat kepemimpinan sang pengadil sudah salah sejak awal.
“Wasit melakukan tugasnya. Dia yakin melakukannya dengan baik, tapi delapan kartu kuning untuk kami, satu kartu merah,” singgungnya.
“Jangan salah paham, beberapa memang keputusan adil, tapi Anda tidak boleh seenaknya membuat pemain kesal seperti ini sejak awal pertandingan,” tutup Claudio Ranieri.
Tag: #amukan #claudio #ranieri #pecah #usai #roma #ditahan #porto #sebut #wasit #pantas #dihormati