Mensos Janji Bantuan Langsung ke Masyarakat Tak Dikurangi meski Ada Efisiensi
Kemenag dan Kemensos dalam Rapat Komisi VIII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)
19:12
13 Februari 2025

Mensos Janji Bantuan Langsung ke Masyarakat Tak Dikurangi meski Ada Efisiensi

- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa anggaran bantuan sosial (bansos) yang langsung diberikan kepada masyarakat tidak akan mengalami pengurangan.

Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di DPR RI, Kamis (13/2/2025), pria yang karib disapa Gus Ipul ini menegaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan dengan tetap mengacu pada lima prinsip utama.

“Kaidah yang kami jadikan pedoman dalam efisiensi adalah, pertama memastikan anggaran bansos yang diberikan langsung ke masyarakat tidak dikurangi,” kata Gus Ipul, Kamis.

“Kedua, memastikan anggaran operasional yang melekat pada bansis tidak dikurangi, memastikan gaji pegawai dan honor pendamping tahun berjalan tidak dikurangi,” ujarnya lagi.

Keempat, Gus Ipul memastikan pihaknya tidak mengurangi kualitas dan semangat kerja. Terakhir, pemotongan angaran tidak akan mengganggu pelayanan publik.

Dalam paparan anggaran, Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki total pagu anggaran awal sebesar Rp 79,5 triliun untuk tahun 2025.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 78,4 triliun atau 98,5 persen dialokasikan untuk program perlindungan sosial yang mencakup bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), bantuan sosial adaptif bencana, serta pemberdayaan kawasan adat terpencil.

Sementara itu, program dukungan manajemen mendapatkan alokasi sebesar Rp 1,1 triliun atau 1,5 persen dari total anggaran. Dana ini diperuntukkan buat gaji, tunjangan, pengawasan, serta layanan kesekretariatan.

Kemudian, dari total anggaran tersebut, belanja bansos mendominasi sebesar 94,6 persen atau Rp 75,3 triliun yang dikategorikan sebagai belanja wajib mengikat.

Selain itu, belanja pegawai dialokasikan Rp 537 juta atau 0,67 persen dari total anggaran. Sementara belanja barang mendapatkan alokasi Rp 3,6 triliun atau 4,5 persen yang mencakup belanja operasional dan non-operasional.

Adapun belanja modal direncanakan sebesar Rp 93 miliar atau 0,12 persen dari total anggaran.

Dalam upaya penyesuaian anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, Kemensos melakukan efisiensi sebesar Rp 1,3 triliun.

Namun, setelah rekonstruksi, efisiensi anggaran mengalami penyesuaian menjadi Rp 970 miliar. Dengan kata lain, pemangkasan anggaran berkurang sebesar Rp 360,7 miliar.

Alokasi dari efisiensi ini akan digunakan untuk berbagai program, termasuk bantuan atensi pada belanja barang, pendukung pelaksanaan atensi, dan pertemuan peningkatan kapasitas keluarga.

Alokasi anggaran juga diperuntukkan untuk pengerahan petugas perlindungan sosial untuk penanggulangan bencana, serta biaya operasional pemberdayaan komunitas adat terpencil dan kewirausahaan sosial.

Editor: Kiki Safitri

Tag:  #mensos #janji #bantuan #langsung #masyarakat #dikurangi #meski #efisiensi

KOMENTAR