



Banyak Bantu Riset dan Inovasi Mahasiswa, Kampus di Indonesia Berharap Presiden Trump Tak Hentikan USAID
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversi dan berdampak luas. Yaitu menghentikan operasional USAID, sebuah lembaga donor yang memberikan bantuan pendidikan dan bidang lainnya ke penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Penghentian operasional USAID itu langsung mendapatkan respons dari berbagai kalangan di Indonesia. Diantaranya disampaikan oleh civitas Binus University.
Pasalnya mereka baru saja mendapatkan bantuan dari USAID. Berupa barang-barang untuk mengisi laboratorium mahasiswa teknik.
"Sangat disayangkan jika USAID dihentikan," kata Dosen Computer Engineering Binus University Rinda Hedwig di sela Binus Maker Innovation Space di Jakarta pada Rabu (12/2).
Dia menceritakan, bantuan yang mereka terima merupakan hasil kerja sama antara Binus University dengan USAID Heigher Education Partnership Initiative (HEPI). Sesuai dengan namanya, kolaborasi tersebut khusus untuk kalangan pendidikan tinggi.
Rinda mengatakan, bantuan yang mereka terima sangat banyak. Diantaranya yang cukup membantu riset dan inovasi adalah bantuan 3D Printer. Dengan adanya mesin 3D Printer, mahasiswa semakin mudah dalam membuat rancang bangun atau desain prototipe inovasinya.
Selain itu, juga ada bantuan berupa perkakas untuk pengolahan kayu. Kemudian juga asa bantuan perlengkapan teknik seperti mesin gerinda dan sejenisnya.
Sekali lagi, dia berharap operasional USAID tidak dihentikan. Sehingga bisa terus memberikan manfaat untuk kegiatan riset dan inovasi di Indonesia.
Rinda juga menyampaikan ajang Binus Maker Innovation Space digelar untuk mengenalkan inovasi-inovasi mahasiswa yang memanfaatkan perlengkapan bantuan USAID. Diantaranya adalah robot wayang kulit, robot wayang beber, dan perpustakaan digital berbasis offline. Kemudian juga ada alat pembuat tempe otomatis, serta robot memasak aneka hidangan.
Beberapa bagian penting dari inovasi mahasiswa itu, dibuat menggunakan mesin 3D Printing bantuan dari USAID. Rinda menegaskan dalam riset dan inovasi, kolaborasi itu penting. Karena banyak inovasi yang memerlukan lintas disiplin keilmuan.
Sementara itu penghentian USAID oleh Presiden Trump juga mendapat respons dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono.
"Saat ini kami tidak ada skema pendanaan bersama antara BRIN dengan USAID," katanya. Sehingga penghentian USAID tidak terlalu berpengaruh dalam kerjasama riset BRIN.
Tag: #banyak #bantu #riset #inovasi #mahasiswa #kampus #indonesia #berharap #presiden #trump #hentikan #usaid