



Bimbingan Teknis Penjaminan Mutu Ma’had Aly: Komitmen Majelis Masyayikh Tingkatkan Kualitas Pendidikan Pesantren
–Majelis Masyayikh gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Formal Pesantren untuk jenjang pendidikan tinggi Ma’had Aly. Acara dilaksanakan 26-28 September dihadiri berbagai tokoh pesantren, anggota Majelis Masyayikh, Kementerian Agama, serta pimpinan Ma’had Aly dari seluruh Indonesia. Itu bagian dari komitmen memperkuat kualitas dan daya saing pendidikan Pesantren di tingkat nasional.
Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin menegaskan, pentingnya sistem penjaminan mutu dalam menjaga konsistensi kualitas pendidikan pesantren tanpa mengorbankan kemandirian dan kekhasan tradisi. Pesantren memiliki karakteristik dan warisan tradisi yang sangat beragam. Namun, hal tersebut tidak boleh menjadi hambatan dalam mencapai mutu pendidikan yang tinggi.
”Justru, keragaman ini harus menjadi kekuatan yang kita optimalkan melalui sistem penjaminan mutu yang solid dan terstruktur,” tutur KH Abdul Ghaffar Rozin.
Menurut dia, Ma’had Aly dibutuhkan terutama dalam mengembangkan dan mempertahankan tradisi keilmuan di pesantren. Sistem penjaminan mutu bukan hanya soal standar formalitas, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral Pesantren dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia.
”Ini yang ingin kita bangun. Pendidikan pesantren ini bisa menjadi mercusuar keilmuan di Indonesia. Sehingga lulusan Ma’had Aly selain matang kelimuan juga memiliki kepekaan sosial dan bisa memberikan terobosan dan tawaran solusi atas probelmatika sosial kenegaraan yang berangkatnya dari kutubutturos tradisi keilmuan pesantren,” jelas KH Abdul Ghaffar Rozin.
Menurut Gus Rozin, tantangan yang dihadapi Ma’had Aly saat ini adalah menjaga keseimbangan antara tradisi keilmuan klasik yang menjadi ciri khas pesantren dengan kebutuhan modern yang menuntut kompetensi baru bagi para santri.
”Ini bukan hal yang mudah, tetapi bukan pula hal yang mustahil. Kami percaya, dengan dukungan sistem penjaminan mutu yang telah dirancang, Ma’had Aly akan mampu menjawab tantangan tersebut,” ujar KH Abdul Ghaffar Rozin.
”Kami harap sistem penjaminan mutu ini bisa menjadi tolok ukur agar selanjutnya Ma’had Aly itu bisa menjadi gudang keilmuan yang tinggi dan memiliki manajemen yang rapi,” tambah dia.
Dia menambahkan, melalui bimbingan teknis itu, Majelis Masyayikh berharap dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di pesantren dan melahirkan generasi ulama yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap perbaikan sosial.
Gus Rozin menyatakan, keberhasilan sistem penjaminan mutu akan sangat bergantung komitmen semua pihak terkait. Terutama para pimpinan pesantren dan Dewan Masyayikh.
”Kami dari Majelis Masyayikh siap mendukung penuh, tetapi implementasinya harus dilakukan secara kolektif dengan komitmen yang tinggi dari setiap lembaga,” terang KH Abdul Ghaffar Rozin.
Selama dua tahun ini Majeslis Masyayikh berjuang keras karena ekosistem pesantren ini memiliki beban amanah yang besar. Membutuhkan waktu untuk menyatukan pendapat konsepsi menjadi konsesus di tangan pemimpin pesantren saat ini.
Gus Rozin berharap pesantren, khususnya Ma’had Aly, dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di kancah global. Pesantren memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pendidikan dan pembangunan karakter bangsa.
”Dengan peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, Ma’had Aly bisa menjadi model pendidikan Islam yang unggul, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional,” ucap Gus Rozin.
Tag: #bimbingan #teknis #penjaminan #mutu #mahad #komitmen #majelis #masyayikh #tingkatkan #kualitas #pendidikan #pesantren