![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Kelakar Prabowo: Pasukan Panglima TNI Kalah dengan Ketua Muslimat NU](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/tribunnews/kelakar-prabowo-pasukan-panglima-tni-kalah-dengan-ketua-muslimat-nu-1195597.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Kelakar Prabowo: Pasukan Panglima TNI Kalah dengan Ketua Muslimat NU
Prabowo dalam sambutannya menyinggung mengenai banyaknya anggota Muslimat NU.
Bahkan, Prabowo berkelakar jumlah anggota Muslimat NU mengalahkan jumlah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya tadi sangat senang sekarang sebenarnya Ketua Umum PP Muslimat itu kalau di tentara itu ya bintang 4 lah kira-kira. Anggotanya sekian puluh juta orang. Panglima TNI anggotamu kalah sama TNU," kelakar Prabowo.
Prabowo mengatakan, kehebatan suatu bangsa tidak terlepas dari darah putra-putri bangsa yang telah gugur.
Kehebatan sebuah bangsa dibayar oleh air mata ibu-ibu.
Prabowo pun mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, bahwa 'Emak-emak lah yang menentukan masa depan bangsa Indonesia'.
"Mengandung 9 bulan, begitu lahir diurus, lahirnya pun mempertaruhkan nyawa, membesarkan ya bukan 9 bulan, bertahun-tahun membesarkan anak itu sampai bisa jalan sampai berangkat ke sekolah, sampai kembali dari sekolah masak untuk anaknya. Saya jadi ingat ibu saya," katanya.
Oleh karena itu, Prabowo mengaku sangat memberikan hormat kepada Muslimat NU yang mayoritas beranggotakan emak-emak.
Ia juga memberikan hormat kepada NU yang membesarkan Muslimat.
NU, kata Prabowo, selalu hadir saat bangsa Indonesia membutuhkan.
"NU dalam sejarahnya dalam tradisinya dalam setiap krisis bangsa NU muncul untuk menyelamatkan bangsa," katanya.
Prabowo mengatakan, NU sangat tepat lahir di Jatim.
Menurut Prabowo, Jatim merupakan tempat di mana kemerdekaan Indonesia diuji. Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1946 diuji saat melawan sekutu pada 10 November 1945.
"Tapi, dulu Inggris ke Surabaya ini ingin menjajah kita kembali, dan Arek-arek Suroboyo dipimpin oleh para ulama mengatakan kita tidak mau dijajah kembali oleh siapapun. Dengan demikian, Surabaya dikatakan Kota Pahlawan saudara-saudara. Dan kita mengakui peran para kiai para ulama semuanya menggelorakan perlawanan," pungkasnya.
Tag: #kelakar #prabowo #pasukan #panglima #kalah #dengan #ketua #muslimat