![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi, Panglima TNI Agus Subiyanto Minta Polisi Militer Abaikan Pangkat-Jabatan saat Menindak](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/jawapos/gelar-operasi-penegakan-ketertiban-dan-yustisi-panglima-tni-agus-subiyanto-minta-polisi-militer-abaikan-pangkat-jabatan-saat-menindak-1193331.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi, Panglima TNI Agus Subiyanto Minta Polisi Militer Abaikan Pangkat-Jabatan saat Menindak
– Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin langsung Upacara Gelar Pasukan Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi Polisi Militer pada Senin (2/10).
Operasi tersebut melibatkan 1.300 lebih prajurit TNI yang bertugas di bawah Polisi Militer TNI AD (Pomad), Polisi Militer TNI AL (Pomal), dan Polisi Militer TNI AU (Pomau).
Operasi rutin yang dilaksanakan setiap tahun itu dilaksanakan untuk menindak setiap pelanggaran yang dilakukan oleh personel TNI.
Dalam sambutannya di depan ribuan pasukan, orang nomor satu di institusi militer Indonesia itu mengungkapkan bahwa Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi Polisi Militer sangat penting. ”Sebagai komitmen kita dalam menegakan disiplin hukum dan tata tertib di lingkungan TNI,” kata dia.
Agus menegaskan, prajurit yang disiplin dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Sebab, mereka yang bertugas di garda depan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
Karena itu, lanjut Agus, operasi yang melibatkan ribuan prajurit dari tiga matra itu dilaksanakan untuk mewujudkan amanah dari negara kepada TNI.
”Agar kekuatan yang dimilikinya tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan di luar kepentingan tugas pertahanan negara,” jelasnya.
Dia meminta operasi tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan aspek edukatif, preventif, dan persuasif. Sehingga prajurit TNI menjadi lebih tertib dan taat hukum.
Panglima TNI ingin menumbuhkan kesadaran dalam diri setiap prajurit. Bahwa sebagai bagian dari institusi militer Indonesia, mereka harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, Agus juga menekankan bahwa operasi tersebut dilaksanakan tanpa memandang pangkat dan jabatan. Bila ada prajurit yang kedapatan tidak disiplin, apalagi melanggar aturan dan ketentuan, maka apapun pangkat dan jabatannya tetap harus ditindak.
”Operasi ini hendaknya mengedepankan aspek keadilan dan kesetaraan di hadapan hukum. Sehingga diharapkan seluruh lapisan pangkat di lingkungan TNI memiliki tingkat kesadaran hukum yang sama,” imbuhnya.
Polisi Militer TNI, lanjut Agus, harus bertindak profesional dan melaksanakan langkah hukum secara adil, transparan, dan akuntabel.
Dia mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki Asta Cita yang salah satunya adalah melakukan reformasi hukum.
”Polisi militer harus mampu menjadi aparat penegak hukum yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap penegakan hukum, tidak hanya di lingkungan TNI namun juga dalam lingkup nasional,” pinta Agus.
Dia memberikan beberapa penekanan terhadap ribuan personel yang terlibat operasi tersebut. Yakni melaksanakan tugas dengan niat ibadah, memegang teguh sumpah prajurit; sapta marga; serta delapan wajib TNI; selalu waspada dan sigap.
Juga membina soliditas dan kekompakan bersama seluruh komponen bangsa; menjaga kepercayaan rakyat; kreatif dan inovatif; serta meningkatkan pengawasan dan pengendalian agar operasi dapat berjalan sesuai harapan.
Tag: #gelar #operasi #penegakan #ketertiban #yustisi #panglima #agus #subiyanto #minta #polisi #militer #abaikan #pangkat #jabatan #saat #menindak